Selasa 15 Nov 2022 12:17 WIB

Jenderal Listyo Sigit Paparkan Strategi Polri Amankan KTT G20 di Bali

Kapolri menyampaikan, hampir semua aspek pengamanan KTT G20 dipantau Polri.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau command center di Markas Polda Bali terkait pengamanan pergelaran puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Sabtu (5/11/2022).
Foto: istimewa
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau command center di Markas Polda Bali terkait pengamanan pergelaran puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Sabtu (5/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memaparkan, strategi Polri dalam mengamankan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali pada 15-16 November 2022, salah satunya menggelar Operasi Puri Agung 2022. Dia mengatakan, seluruh kegiatan pengamanan terpantau melalui pusat komando (commad center) yang berada di Nusa Dua.

"Dalam command center ini ada 16 fitur yang tersambung. Mulai dari pengamanan jalur, serangan siber, pengamanan unjuk rasa dan teror hingga kontijensi bencana alam," kata Sigit di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Selasa (15/11/2022).

Listyo menyampaikan, hampir semua aspek pengamanan jadi pemantauan jajaran Polri termasuk aspek cuaca, hingga peringatan dini gempa. "Jadi apabila ada gempa ada peringatan sehingga personel kami mengikuti karena memang kami sudah persiapkan rencana kontijensi apabila terjadi bencana," ujarnya.

Selain informasi gempa, menurut Listyo, pusat komando juga memiliki kemampuan mengetahui kecepatan angin di wilayah Bali. Informasi itu penting apabila delegasi dan tamu VVIP melintas di jalan tol.

Baca juga : Sesuai Penugasan G20, Erick Thohir Klaim Dukungan Maksimal BUMN

Kemudian, ada kamera yang tersambung dengan CCTV yang tersambung di semua sudut baik di bandara hingga pelabuhan baik di Banyuwangi, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB). "Kamera ini dilengkapi dengan pengenal wajah yang kami sambungkan dengan data-data dari Dukcapil dan Imigrasi," ujar Listyo.

Melalui CCTV itu, kata dia setiap masyarakat atau tamu yang melintas dan tertangkap layar kamera akan muncul data-datanya. Listyo mengatakan pihaknya sudah menyiapkan database terkait dengan orang-orang yang masuk daftar kepolisian, baik itu terlibat kasus kriminal maupun teror. "Itu semua jika terekam kamera kami akan ada notifikasi dan dari situ kami sudah siapkan anggota melakukan langkah lanjut pengamanan," katanya.

Listyo menambahkan, para turis tetap datang namun kegiatan delegasi tetap berjalan. Jika nantinya delegasi datang dan melintas maka jalur wisatawan kita atur melalui jalur lain. Sehingga di satu sisi kegiatan rangkaian berjalan baik, di sisi lain kegiatan wisatawan terutama mancanegara bisa berjalan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement