REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), mengimbau masyarakat mewaspadai potensi banjir kiriman di sekitar daerah aliran sungai.
"Saat ini sejumlah wilayah di daerah aliran sungai kembali terjadi kenaikan tinggi permukaan air akibat guyuran hujan lebat. Kami minta masyarakat tetap waspada terhadap potensi banjir," kata Kepala BPBD Kota Palangka Raya Emi Abriyani di Palangka Raya, Selasa (15/11/2022).
Dari hasil pemantauan tim BPBD pada awal pekan lalu, di wilayah Jalan Pelatuk VI dan Pelatuk VII, terjadi kenaikan debit air sekitar 20 cm dari badan jalan. Akibatnya sudah ada beberapa dapur rumah warga yang terendam air. Meski demikian, masih belum berdampak signifikan terhadap aktivitas warga.
Kemudian di kawasan Mendawai dan Anoi, di beberapa titik jalan juga terendam air setinggi 20 cm dari badan jalan. Wilayah yang menjadi titik pantau BPBD Kota Palangka Raya itu tergolong rendah sehingga menjadi daerah pertama terdampak luapan air sungai. "Kami juga mendapat informasi bahwa di Kecamatan Banama Tingang, Kabupaten Pulang Pisau telah terjadi kenaikan debit air sungai yang signifikan. Kemungkinan dalam beberapa hari akan sampai ke Palangka Raya," katanya.
Wilayah Kota Palangka Raya dilintasi tiga sungai besar yang mana hulu sungai tersebut di daerah kabupaten tetangga. Dampaknya, banjir yang terjadi di Palangka Raya didominasi meluapnya air saat hulu sungai terjadi hujan lebat.
Saat ini, BPBD Kota Palangka Raya juga melakukan pemantauan untuk penyiapan lokasi untuk mendirikan posko kesehatan, posko pengungsian dan posko relawan jika tiba-tiba banjir melanda. "Kami juga telah menyiapkan langkah untuk menghadapi berbagai kemungkinan bencana banjir. Kami minta masyarakat memantau instalasi listrik yang dimiliki agar terjadi hal yang tidak diinginkan," kata Emi.