Rabu 16 Nov 2022 16:19 WIB

Negara G20 Dukung Indonesia dalam Percepatan Transisi Energi Berkelanjutan

Dalam mendukung transisi energi berkelanjutan, Indonesia raih 20 miliar dolar AS.

Presiden AS Joe Biden, kiri, dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dilaksanakan di Bali, 15 hingg, hari ini 16 November 2022. Dalam pertemuan KTT G20 kali ini akan menggagas beberapa isu prioritas diantaranya, Arsitektur Kesehatan global, Transisi energi berkelanjutan, Transformasi digital ekonomi, dan Ketahanan pangan.
Foto: Leon Neal/Pool via AP
Presiden AS Joe Biden, kiri, dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dilaksanakan di Bali, 15 hingg, hari ini 16 November 2022. Dalam pertemuan KTT G20 kali ini akan menggagas beberapa isu prioritas diantaranya, Arsitektur Kesehatan global, Transisi energi berkelanjutan, Transformasi digital ekonomi, dan Ketahanan pangan.

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dilaksanakan di Bali, 15 hingga, hari ini 16 November 2022. Dalam pertemuan KTT G20 kali ini akan menggagas beberapa isu prioritas di antaranya, arsitektur kesehatan global, transisi energi berkelanjutan, transformasi digital ekonomi, dan ketahanan pangan.

Dalam mendukung transisi energi berkelanjutan, Indonesia mendapat pendanaan hingga 20 Miliar Dolar AS ( Rp 311 Trilliun). Hal tersebut disampaikan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, Selasa (15/11/2022).

Biden mengatakan, dana tersebut berasal dari payung Just Energy Transition Partnership (JETP) yang berasal dari koalisi sejumlah negara, termasuk AS dan Jepang. upaya tersebut juga merupakan hasil kerja Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ).

Dengan bantuan pendanaan dalam mendukung transisi energi, diharapkan dapat mempercepat Indonesia dalam mereduksi emisi karbon dan bahkan beralih ke energi terbarukan menuju Net Zero emission.

“Bersama-sama, kami berharap untuk memobilisasi 20 miliar dollar AS untuk mendukung upaya Indonesia mengurangi emisi dan mengembangkan energi terbarukan,” kata Biden.

Dengan pendanaan yang digelontorkan Amerika Serikat, Presiden Joe biden akan membantu dalam menerapkan komitmen bersama dalam transisi energi berkelanjutan untuk mengurangi emisi karbon dan menuju energi yang lebih hijau.“20 miliar dollar AS dari sejumlah negara dan beberapa institusi keuangan terkemuka akan mempercepat transisi energi yang ambisius yang berdampak terhadap global,” ujar Biden.

Di sisi lain, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menjalin kemitraan dengan Indonesia dengan meluncurkan Just Energy Transition Partnership (JETP) di acara sampingan Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII).

Kemitraan yang dipimpin Inggris ini akan membantu Indonesia mengejar percepatan transisi energi dari bahan bakar fosil ke sumber terbarukan. 

“Kesenjangan infrastruktur global sangat besar, dan tidak ada satu negara pun yang dapat memperbaikinya sendiri. Itulah mengapa kami menciptakan Kemitraan untuk Investasi Infrastruktur Global di bawah Kepresidenan G7 Inggris tahun lalu. Hari ini saya bangga bahwa kami meluncurkan Kemitraan Transisi Energi Indonesia yang Adil, untuk membantu mempercepat transisi Indonesia ke ekonomi hijau dan membuka miliaran pembiayaan swasta untuk infrastruktur baru,” kata Sunak.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement