REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Petugas gabungan menangani sampah dengan volume mencapai 21 meter kubik di pantai dermaga utama depan Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) Nyiur Melambai Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu Utara, Kamis (17/11/2022). Sampah diangkut petugas dari lautan ke gerobak motor.
“Selanjutnya sampah dibuang ke tempat pembuangan sementara (TPS) terdekat," kata Lurah Pulau Kelapa Muslim dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Penemuan sampah oleh petugas pesisir pantai Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Kepulauan Seribu di dermaga RPTRA Nyiur Melambai diawali adanya patroli pembersihan rutin selama musim penghujan. "Hasil monitoring petugas pesisir pantai, sampah kiriman masih mengepung wilayah Pulau Kelapa, tepatnya di dermaga RPTRA Nyiur Melambai," ujar Muslim.
Petugas pesisir pantai dengan dibantu Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Pulau Kelapa kemudian mengangkut sampah-sampah tersebut. "Pembersihan dilakukan untuk mengantisipasi pencemaran laut dari sampah," kata Muslim
Sebelumnya, hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah daratan DKI Jakarta pada Kamis pagi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta kemudian mengimbau camat dan lurah mengerahkan personel serta berkoordinasi dengan unsur kedinasan terkait untuk memonitor kondisi yang terjadi di setiap wilayah.
Muslim mengatakan setiap memasuki musim penghujan, wilayah perairan Kepulauan Seribu biasanya menerima cukup banyak sampah yang terbawa arus dari aliran Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Sampah tidak hanya terbawa arus air laut, tapi juga kiriman dari muara sungai.
"Untuk itu, Kelurahan Pulau Kelapa ikut melaksanakan patroli pengawasan sampah kiriman saat musim angin barat terjadi," ucap Muslim.