REPUBLIKA.CO.ID, SURAKARTA — Menteri BUMN Erick Thohir menggandeng Muhammadiyah guna mendorong kemandirian umat di sektor ekonomi. Salah satu kerja sama yang digagas mencakup kolaborasi BUMN dan Muhammadiyah untuk mendorong industri obat herbal yang halal dan aman.
Erick mengatakan pihaknya dan Muhammadiyah sepakat untuk mengakselerasi industri obat herbal agar jadi bagian penting dari industri obat nasional. BUMN akan memastikan bahwa obat herbal yang banyak diproduksi oleh unit usaha atau kader Muhammadiyah yang telah lolos kualifikasi agar masuk sebagai salah satu materi yang digunakan oleh rumah sakit.
"Dengan Muhammadiyah tadi kita berbicara bagaimana mengintervensi industri obat herbal yang selama ini banyak potensinya tapi tidak bisa masuk ke rumah sakit atau bisa menjadi bagian dari industri obat nasional," ujar Erick di tengah acara memperingati Muktamar Muhammadiyah di Solo, Kamis (17/11/2022).
Selain industri obat, kerja sama BUMN dan Muhammadiyah juga bergerak di sejumlah sektor. Misalnya, kerja sama di bidang finansial, UMKM, dan lain sebagainya. Menurut Erick, layaknya Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah adalah pilar penting dalam mendorong bangkitnya ekonomi umat.
Dia berharap kerja sama dengan Muhammadiyah dapat menumbuhkan tumbuhnya pelaku usaha dari kalangan umat. Ini terutama yang terkait dengan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah.
“Sama halnya dengan NU, dengan Muhammadiyah juga kita mendorong kerja sama dengan UMKM. Ini seperti lewat program Pertashop. Saya rasa banyak kader Muhammadiyah yang masuk (program Pertashop). Sedangkan dari finansial kerjasamanya dengan BSI," ujar Erick.
Erick menegaskan dia sangat mendorong agar BUMN terus bersinergi dengan komunitas dan organisasi masyarakat, seperti NU dan Muhammadiyah. Erick berharap kerja sama dapat berjalan efektif serta bermanfaat luas bagi masyarakat yang membutuhkan.