Sabtu 19 Nov 2022 11:16 WIB

15 Orang Tewas Akibat Ledakan Gas di Irak Utara, Satu Bangunan Runtuh

Pihak berwenang sebut ledakan gas di Irak Utara sebabkan puluhan orang terluka

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah Warga Irak memeriksa pasca kebakaran yang terjadi di sebuah bangunan (ilustrasi). Sebanyak 15 orang dilaporkan meninggal dunia akibat ledakan tabung gas di Irak Utara. Ledakan tersebut juga melukai puluhan orang lainnya dan meruntuhkan bangunan.
Foto: EPA
Sejumlah Warga Irak memeriksa pasca kebakaran yang terjadi di sebuah bangunan (ilustrasi). Sebanyak 15 orang dilaporkan meninggal dunia akibat ledakan tabung gas di Irak Utara. Ledakan tersebut juga melukai puluhan orang lainnya dan meruntuhkan bangunan.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Sebanyak 15 orang dilaporkan meninggal dunia akibat ledakan tabung gas di Irak Utara. Ledakan tersebut juga melukai puluhan orang lainnya dan meruntuhkan bangunan.

“15 orang tewas dan belasan orang terluka di Irak Utara ketika sebuah tangki bahan bakar meledak, menyebabkan sebuah bangunan runtuh,” kata pihak berwenang dilansir dari Alaraby, Sabtu (19/11).

Gubernur Provinsi Haval, Abu Bakr mengatakan, pencarian korban berakhir pada Jumat (18/11). Ledakan terjadi pada Kamis malam di Sulaimaniyah kota terbesar kedua di wilayah otonom Kudistan Irak dan mengumumkan hari berkabung di provinsi tersebut.

"Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak dan tidak ada lagi mayat di bawah reruntuhan bangunan itu,” ujar dia setelah menutup pencarian korban.

Pihak berwenang mengatakan gedung berlantai tiga itu runtuh setelah kebocoran dari tangki bahan bakar cair yang digunakan untuk pemanas memicu ledakan.

Layanan darurat yang mencari korban selamat telah menemukan 11 korban meninggal dunia tetapi beberapa jam kemudian kepala tanggap darurat kota, Saman Nader mengumumkan pada akhir operasi bahwa korban meninggal sebanyak 15 orang setelah pencarian dibawah reruntuhan.

Penduduk setempat menyaksikan pada Jumat pagi saat petugas penyelamat, dibantu oleh backhoe, mencari di antara batu bata yang runtuh dan logam yang bengkok. Ledakan itu menghancurkan jendela dan menghitamkan fasad bangunan tetangga.

Kepala Persatuan Patriotik Kurdistan (PUK) yang berkuasa di Sulaimaniyah, Bafel Jalal Talabani, mengatakan dia akan membiayai rekonstruksi gedung dan sekitarnya.

“Dia juga mengatakan akan menanggung tagihan medis dari setiap korban luka yang membutuhkan perawatan di luar negeri,” kata situs partainya.

Sebagian besar infastruktur Irak yang dilanda perang bobrok dan tragedi biasa terjadi. Negara ini juga menderita karena standar keselamatan yang ditegakkan dengan buruk, khususnya di sektor transportasi dan konstruksi.

Pada akhir Oktober, sedikitnya sembilan orang tewas dan 13 lainnya luka-luka ketika sebuah kapal tanker pengangkut gas meledak secara tidak sengaja di Baghdad, ibu kota Irak.

Pada April 2021, lebih dari 80 orang tewas dalam kebakaran rumah sakit di Baghdad ketika tabung oksigen yang disimpan dengan tidak benar meledak.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement