Senin 21 Nov 2022 17:50 WIB

Gerindra dan PKB Masih Ngotot Pasangkan Prabowo dan Muhaimin di Pilpres 2024

Gerindra dan PKB masih mengacu hasil forum di masing-masing partai.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kanan) melakukan hormat usai melakukan Pendaftaran Partai Politik Calon Peserta Pemilu tahun 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Senin (8/8/2022). KPU telah menerima berkas dari 18 partai politik yang mendaftar sebagai calon peserta Pemilu 2024 di hari kedelapan pendaftaran.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kanan) melakukan hormat usai melakukan Pendaftaran Partai Politik Calon Peserta Pemilu tahun 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Senin (8/8/2022). KPU telah menerima berkas dari 18 partai politik yang mendaftar sebagai calon peserta Pemilu 2024 di hari kedelapan pendaftaran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan, hingga saat ini Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya belumlah menetapkan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Keduanya masih mengacu hasil forum di masing-masing partai untuk mengusung ketua umumnya, yakni Prabowo Subianto dan Abdul Muhaimin Iskandar sebagai capres.

"Pak Prabowo adalah calon presiden dari Partai Gerindra dan Pak Muhaimin Iskandar adalah calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa," ujar Muzani di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (21/11/2022).

Baca Juga

Namun, Partai Gerindra dan PKB telah mengikrarkan diri untuk berkoalisi menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Prabowo dan Muhaimin juga sudah ditugaskan untuk merumuskan pasangan capres-cawapres yang akan diusung.

"Pasangan calon presiden dari gabungan Partai Gerindra dan PKB sampai sekarang belum ditetapkan, apalagi pasangan calon wakil presiden. Karena pasangan calon presiden dan wakil presiden akan ditentukan oleh kedua ketua umum," ujar Muzani.

Ia mengungkapkan, keduanya saat ini belum juga berunding untuk menentukan pasangan capres-cawapres yang akan diusung Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Namun disampaikannya sekali lagi, Prabowo dan Muhaimin punya hak untuk memutuskannya.

"Saya kira antara akhir atau awal tahun (mengumumkan capres-cawapres), itu saya kira batas yang baik," ujar Wakil Ketua MPR itu.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement