Selasa 22 Nov 2022 01:09 WIB

Sumbangsih Fatima Cates yang Terlupakan

Fatima Cates turut membantu pembangunan masjid pertama di Inggris.

Rep: Zahrotul Oktaviani / Red: Agung Sasongko
 Seorang gadis dari Sekolah Zaitun mengibarkan bendera Inggris selama peringatan Muslim nasional untuk mendiang Ratu Elizabeth II di masjid pusat di London, Inggris, Kamis, 15 September 2022. Ratu Elizabeth II, raja terlama yang memerintah Inggris meninggal Kamis 8 September 2022, setelah 70 tahun bertahta.
Foto: AP/Martin Meissner
Seorang gadis dari Sekolah Zaitun mengibarkan bendera Inggris selama peringatan Muslim nasional untuk mendiang Ratu Elizabeth II di masjid pusat di London, Inggris, Kamis, 15 September 2022. Ratu Elizabeth II, raja terlama yang memerintah Inggris meninggal Kamis 8 September 2022, setelah 70 tahun bertahta.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Francess Elizabeth Murray lahir pada 1865 di Liverpool. Tidak ada yang menyangka, kehadirannya di masa berikutnya memberikan bantuan dalam membangun masjid pertama yang tercatat di Inggris, sekaligus menjadi wanita pertama yang diketahui masuk Islam di tanah Inggris.

Terlepas dari semua arti penting hidupnya, dia hampir dilupakan setelah kematiannya. Makam Fatima Cates, nama barunya setelah menjadi Muslim, berada di Pemakaman Anfield dan tidak bertanda. Hal ini berlanjut sampai Hamid Mahmood, yang mendirikan sekolah madrasah dan diberi nama sesuai perempuan tersebut, mulai mencoba menemukannya.

Baca Juga

Hamid menyebut usaha yang ia lakukan didorong oleh keinginan untuk menyoroti "keberanian" Fatima dan dampak perempuan di antara "sumber daya yang tak ada habisnya" tentang laki-laki. "Dia (Fatima) adalah seorang wanita yang menolak untuk menyesuaikan diri, yang membela apa yang dia yakini," katanya dikutip di BBC, Senin (21/11/2022).

Semangat Fatima yang luar biasa mulai terlihat ketika dia masih dikenal sebagai Francess. Seorang peneliti sejarah komunitas Muslim Inggris, Prof Ron Geaves, mengatakan wanita tersebut dilahirkan di kota yang merupakan salah satu pelabuhan tersibuk di Kerajaan Inggris, yang mana selayaknya ada kekayaan juga ada kemiskinan di sana.

"Penggunaan dan penyalahgunaan alkohol terjadi bersamaan dengan itu. Rasa kekecewaan mulai hingga di beberapa orang, sehubungan dengan sektarianisme Kristen di kota. Daya tarik agama Ibrahim di mana alkohol dilarang menarik bagi sebagian orang," ujar dia.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement