REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan mulai Kamis (24/11), tidak boleh ada pengungsi yang belum mendapatkan pasokan bantuan logistik di tenda-tenda posko pengungsian, atau tenda mandiri. Ia tidak menampik saat ini banyak masyarakat yang mengeluh belum memperoleh bantuan di tenda pengungsian.
Ia menjelaskan, masyarakat bisa menyampaikan kepada aparatur pemerintahan setempat apabila belum mendapatkan bantuan."Sampaikan saja ke aparat desa terdekat, nanti dari desa, langsung ke kecamatan, baru kepada kami. Insya Allah saya yakini bantuan itu akan sampai kepada tempatnya," kata Herman di Pendopo Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu.
Menurut dia bantuan-bantuan dari berbagai daerah terus mengalir ke Kabupaten Cianjur. Bantuan itu, kata dia, disimpan di Gedung Bale Rancage dan Gedung BPBD Kabupaten Cianjur.
Sementara itu, Kepala BNPB Suharyanto mengatakan pihaknya akan membujuk masyarakat yang masih mengungsi di tenda mandiri untuk dipindahkan ke posko pengungsian yang dibuat oleh pemerintah. Menurut dia di Cianjur ada sebanyak 14 posko pengungsian.
"Setiap jam 08.00 WIB pagi, para camat sudah mengajukan kebutuhan, jam 09.00 WIB, dinas perhubungan, TNI Polri BNPB, BPBD, ini menyiapkan armada truk, jadi kebutuhan logistik didorong ke kantor kecamatan, kepala desa dibantu Babinsa segera mendistribusikan ke titik pengungsian itu," kata Suharyanto.
Dia pun meminta kepada masyarakat yang akan menyalurkan bantuan untuk disalurkan ke Posko Komando di Pendopo Cianjur.
Karena, kata dia, jangan sampai penyaluran bantuan ke lokasi terdampak justru menghambat evakuasi korban."Kepada masyarakat yang ingin membantu masyarakat terdampak itu sebaiknya satu pintu melalui posko (Pendopo Cianjur), yakin barang itu akan disampaikan ke yang berhak, baik logistik, barang, maupun dana," kata dia.