Kamis 24 Nov 2022 16:47 WIB

Bio Farma Siapkan 5 Juta Dosis IndoVac untuk Booster Kedua Lansia

IndoVac digunakan sebagai booster bagi penerima vaksin primer Sinovac.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Indira Rezkisari
Presiden Jokowi menerima suntikan booster dosis kedua Covid-19 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (24/11). Vaksin booster kedua yang disuntikkan untuk Presiden menggunakan vaksin Indovac.
Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi menerima suntikan booster dosis kedua Covid-19 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (24/11). Vaksin booster kedua yang disuntikkan untuk Presiden menggunakan vaksin Indovac.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bio Farma (Persero) mendukung pemberian vaksin booster kedua untuk lansia. Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan Bio Farma memproduksi vaksin IndoVac sebanyak lima juta dosis sampai akhir 2022.

"Kami akan mempersiapkan vaksin IndoVac untuk booster kelompok lansia. Proses produksi sudah dijalankan sejak dikeluarkannya EUA untuk dosis primer pada akhir September 2022 yang lalu," ujar Honesti, saat menghadiri penyuntikan pertama booster IndoVac untuk lansia di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (24/11/2022).

Baca Juga

Honesti melanjutkan IndoVac dapat mendorong cakupan penggunaan vaksin booster yang baru mencapai 36 persen. Dia berharap dengan adanya dikeluarkannya surat edaran dari Kemenkes, vaksin IndoVac bisa membantu capaian target dari vaksin booster covid-19 di Indonesia, khususnya bagi lansia.

Honesti menyampaikan pemberian booster memberikan perlindungan tambahan terhadap kelompok lansia yang cukup rentan pada serangan virus covid-19, serta mengurangi tingkat keparahan, bahkan kematian akibat covid-19. Honesti menyebut vaksinasi dosis booster kedua bagi lansia dapat dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes atau di pelayanan vaksinasi Covid-19).

"Sebelum mendapatkan EUA Booster, vaksin Indovac yang diresmikan presiden pada 13 Oktober 2022 telah mendapatkan EUA untuk dosis primer pada akhir September 2022," ucapnya.

Pada saat yang hampir bersamaan, lanjut dia, IndoVac telah resmi mendapatkan Fatwa dan Keputusan Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dengan demikian vaksin IndoVac sudah memenuhi kriteria aman dan halal.

Berdasarkan hasil EUA booster yang diberikan dari Badan POM, kata Honesti, IndoVac diberikan dengan interval minimal enam bulan setelah pemberian vaksin dengan dosis primer dan bisa digunakan bagi mereka yang mendapatkan vaksin Sinovac untuk pemberian dosis primer.

"Pemberian vaksin IndoVac akan diberikan secara full dose atau sebanyak 0,5 ml. Pemberian booster ini perlu dilakukan, mengingat rata-rata masyarakat yang telah mendapatkan vaksin dosis kedua, sudah lebih dari enam bulan sejak dosis kedua, sehingga ada potensi kekebalan tubuh kita menurun terhadap serangan virus Covid-19," ungkap Honesti.

Dengan demikian, sambung dia, pemberian booster vaksin Covid-19 bertujuan untuk meningkatkan Kembali antibodi terhadap virus Covid-19 bagi masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis primer secara lengkap. Secara paralel, Honesti sampaikan, vaksin yang mengandung Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) IndoVac sebesar 90,3 persen yang merupakan hasil kolaborasi Bio Farma dengan Baylor College of Medicine dari US, sedang melakukan uji klinis vaksin IndoVac Covid-19 untuk anak-anak pada 9 Oktober 2022, yang melibatkan 620 orang anak, bekerja sama dengan FK Unversitas Andalas (UNAND) Padang.

Selain dengan FK UNAND, uji klinis yang akan melibatkan sebanyak 1050 subjek dengan rentang usia antara 7 - 17 tahun, bekerja sama juga dengan Fakultas Kedokteran Unversitas Indonesia (FK UI) Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM), untuk target penerbitan EUA anak-anak akan dirilis pada awal Desember 2022.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement