REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Taman Wisata Candi (TWC) saat ini tengah melakukan uji coba terbatas penataan kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Khususnya untuk menjadikan TMII sebagai kawasan wisata hijau.
Saat ini operasional bus listrik menjadi salah satu yang diterapkan untuk menjadikan TMII sebagai kawasan wisata hijau. “Pengunjung diarahkan tidak lagi menggunakan kendaraan beremisi karbon dalam menikmati wajah baru TMII yang sudah dirancang dengan penataan jalur pedestrian yang nyaman,” kata Direktur Utama TWC Edy Setijono kepada Republika, Ahad (27/11/2022).
Sebagai fasilitas penunjangnya, Edy menuturkan, TMII mengoperasikan moda shuttle electric vehicle. Operasional bus listrik tersebut dilakukan dengan sistem poin to poin untuk membantu wisatawan.
“Saat ini ada 12 shuttle EV terbuka dan empat bus EV short serta satu bus EV long yang digunakan untuk drop off dan pick up rombongan pengunjung yang berkegiatan di satu lokasi tertentu,” jelas Edy.
Edy memastikan nantinya jumlah bus listrik di TMII dapat ditambah. Menurutnya, penambahan jumlah bus listrik yang dioperasikan akan disesuaikan dengan rasio kebutuhan yang ada.
“Tim leader kelompok bisa menginformasikan kepada manajemen tentang waktu kedatangan agar bisa dilayani drop off dan pick up nya,” ucap Edy.
Edy memahami, penerapan konsep hijau merupakan hal baru di kawasan TMII. Dia mengakui, dalam penerapan kawasan wisata hijau membutuhkan penyesuaian dari pengunjung TMII.
“Konsep ini terus kami evaluasi selama masa uji coba terbatas ini. Dengan harapan kedepan, TMII sebagai destinasi wisata hijau akan menjadi pilihan bagi wisatawan utk berwisata dengan sehat dan nyaman,” ungkap Edy.
Sebelumnya, PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka saat ini tengah melakukan uji coba operasional bus listrik E-Inobus di TMII. Operasional bus listrik dilakukan di TMII untuk memperkuat mobilitas electric vehicle untuk pengunjung TMII.
“Ada lima di TMII, kemungkinan (uji coba) sampai sekitar 15 Desember 2022,” kata Senior Manager TJSL dan Stakeholder Relationship Inka, Bambang Ramadhiarto kepada Republika, Ahad (27/11/2022).
Bambang menjelaskan, bus listrik Inka yang diuji coba di TMII sebanyak lima unit. Bus tersebut terdiri dari empat unit E-Inobus dengan dimensi panjang delapan meter dan satu unit dengan dimensi panjang 12 meter.
“Untuk E-Inobus delapan meter memiliki daya baterai 138 kWh dengan drive range atau daya jelajah 160 kilometer. Sedangkan untuk E-Inobus 12 meter kapasitas baterai dan daya jelajah berturut-turut yakni 355 kWh dan 250 kilometer,” tutur Bambang.