REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir menggelar Malam Apresiasi Dukungan BUMN dalam G20 di Sasono Utomo & Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa (29/11/2022). Kegiatan yang dihadiri oleh para pejabat Kementerian BUMN serta direksi dan pegawai BUMN ini bertujuan untuk mengapresiasi kontribusi seluruh perusahaan dan Insan BUMN yang terlibat dalam persiapan dan pelaksanaan rangkaian Presidensi G20 Indonesia.
"Momen ini juga menjadi sarana untuk mempererat dan meningkatkan komunikasi serta kolaborasi yang keberlanjutan ke depannya," ujar Erick.
Erick menyampaikan sejak persiapan pergelaran G20 dimulai pada awal tahun ini hingga pelaksanaan KTT pertengahan November lalu, Kementerian BUMN bersama BUMN berhasil menunjukkan kolaborasi yang baik dengan sesama BUMN, kementerian, dan lembaga maupun mitra strategis demi mewujudkan kesuksesan penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia, termasuk penyiapan infrastruktur pendukung yang dapat diselesaikan tepat waktu.
Erick mengatakan keterlibatan BUMN dalam persiapan dan pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia ini dikoordinasikan oleh Project Management Office (PMO) di Kementerian BUMN. Presidensi G20 Indonesia ini membuktikan Indonesia dapat sejajar dengan bangsa lain.
“Selain mengajarkan keberagaman, yang paling penting G20 menyejajarkan kita dengan bangsa lain, ini yang harus kita pertahankan. Saya harus apresiasi, di balik suksesnya pelaksanaan salah satu perhelatan dunia ini, banyak pihak yang bekerja keras luar biasa,” tambahnya.
Kesempatan tersebut juga turut dimanfaatkan Erick untuk mengajak seluruh Insan Kementerian BUMN dan BUMN mengheningkan cipta atas wafatnya pegawai PT Angkasa Pura I, I Gede Dewa Arimbawa Vayogayana dalam mengemban tugas negara. Erick menyampaikan piagam penghargaan, santunan, serta beasiswa pendidikan kepada keluarga mendiang selain hak-hak normatif lainnya.
Erick menekankan amanah Presidensi G20 ini memiliki makna keberlanjutan, tidak hanya sekadar acara seremonial sesaat. “Ini yang saya bilang, G20 sudah lewat, tetapi apa yang terjadi di G20 harus kita pertahankan. Jangan selesai G20 semuanya selesai. Karena memposisikan kita dengan negara-negara besar kita butuh waktu yang lama,” imbuhnya.