Kamis 01 Dec 2022 16:42 WIB

Posko Pemprov Jabar Tampung 14.281 Warga Cianjur Terdampak Gempa

Keberadaan posko sebagai bentuk kepedulian Pemprov Jabar terhadap bencana gempa.

Anak mendengarkan cerita saat kegiatan trauma healing korban terdampak gempa di Taman Prawitasari, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Ahad (27/11/2022). Kegiatan yang digelar Rappeling Education (RED) tersebut ditujukan untuk mengurangi trauma pada anak akibat gempa bumi. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Anak mendengarkan cerita saat kegiatan trauma healing korban terdampak gempa di Taman Prawitasari, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Ahad (27/11/2022). Kegiatan yang digelar Rappeling Education (RED) tersebut ditujukan untuk mengurangi trauma pada anak akibat gempa bumi. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Posko Pemprov Jabar Bencana Gempa Cianjur hingga saat ini telah menampung 14.281 warga terdampak gempa bumi di Kabupaten Cianjur. "Ada sekitar 14.281 pengungsi yang saat ini ditampung di posko dan tenda-tenda karena mereka masih khawatir akan gempa susulan serta kondisi rumah mereka yang mengalami kerusakan," kata Ketua Koordinator Posko Pemprov Jabar di Kecamatan Gekbrong, Cianjur, Kusmana Hartadji, Kamis (1/12/2022).

Pemprov Jabar mendirikan Posko Pemprov Jabar Bencana Gempa Cianjur di kecamatan terdampak, salah satunya di Gekbrong, yang didirikan di lahan Kantor Kecamatan Gekbrong. Posko Pemprov Jabar di Gekbrong selaku leading sector adalah Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jabar bersama anggota tim Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH), Biro Barang dan Jasa (Biro Barjas) serta Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusipda) Jabar.

Baca Juga

Menurut Kusmana Hartadji, keberadaan posko ini sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Provinsi Jabar terhadap bencana gempa Cianjur, khususnya di Gekbrong. "Gekbrong yang terdiri dari delapan desa merupakan salah satu kecamatan yang cukup terdampak akibat gempa bermagnitudo 5,6," kata Kusmana.

Berdasarkan data Kecamatan Gekbrong tercatat 2.899 rumah rusak ringan, 1.524 rusak sedang, dan 1.459 rusak berat. "Warga masih mengungsi tinggal di posko dan tenda. Tercatat ada 189 tenda dan posko di Kecamatan Gekbrong. Dari 14.281 pengungsi ada balita sebanyak 2.081, dan lansia 1.482 orang. Kami sangat membutuhkan bantuan saudara-saudara di luar sana," katanya.

Menurut Kusmana, berdasarkan hasil pengamatan lapangan, para pengungsi sangat membutuhkan tenda/ terpal, selimut, matras, pamper, makanan bayi dan lansia, beras, telur, minyak goreng, mi instan serta roti.

"Tenda yang dibangun kurang layak, terutama ketika cuaca dingin dan hujan seperti saat ini," ujarnya.

Kusmana beserta tim telah berdiskusi dengan Camat Gekbrong Sukmawati terkait penanganan bencana dan melakukan kunjungan kepada warga sekaligus menyerahkan bantuan serta mengoordinasikan pendistribusian bantuan dengan pihak-pihak terkait seperti kepala desa. Pihaknya terus lakukan koordinasi dan bersinergi dengan berbagai pihak baik kecamatan, desa, polres dan stakeholders lainnya agar bantuan yang datang sesuai dengan yang dibutuhkan warga dan tepat sasaran.

"Selain penyerahan dan pendistribusian bantuan, posko juga menerima bantuan dari masyarakat yang ingin membantu warga," tambahnya.

Sebelumnya, Keluarga Besar Dinas KUK Jabar, Dinas TPH, Dispusipda dan Biro Barjas juga menyerahkan bantuan sebagai bentuk kepedulian Aparatur Sipil Negara (ASN) kepada warga Cianjur. Selain itu, Posko Gekbrong menggelar pula sejumlah kegiatan untuk membantu warga terdampak gempa, khususnya anak-anak.

"Untuk mengurangi trauma pascagempa, Dispusipda Jabar menggelar perpustakaan keliling dan story telling bagi korban gempa di Desa Sukaratu," kata Kusmana.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement