REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia meloloskan tujuh wakil di ajang BWF World Tour Finals (WTF) 2022 yang akan digelar 7 hingga 11 Desember 2022 di BangkokThailand. Kabid Binpres PP PBSI Rionny Mainaky berharap tujuh wakil Indonesia yang tampil di BWF World Tour Finals (WTF) 2022 seluruhnya bisa lolos dari persaingan grup.
Tujuh wakil yang lolos yakni Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra), Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri), Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (ganda putra), Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (ganda putri) dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.
Ini merupakan sejarah, Indonesia meloloskan semua atau lima kategori sejak ajang ini berganti nama tahun 2018 lalu menjadi BWF World Tour Finals. Tunggal putri dan ganda putri, dua wakil terakhir yang lolos karena menggantikan wakil negara lain yang lolos karena mengundurkan diri.
"Kita bisa neloloskan semua sektor ini suatu yang luar biasa. Semoga semua wakil kita yang bertanding nanti di BWF Finals bisa lolos grup," Riony Mainaky ketika ditemui media di Pelatnas Cipayung Jakarta, Kamis (1/12/2022).
Riony menambahkan, untuk Gregoria sebelumnya sempat khawatir kena prank mengenai mundurnya wakil India Pusarla Shindu. "Kabar yang beredar Shindu tak jadi mundur. Tetapi saya ada teman di India dan memastikan mundurnya tunggal putri jangkung India tersebut."
"Untuk persiapan Gregoria, sejak pulang dari Australia. Kita dengarkan berbagai masukan. Tidak hanya soal stamina saja untuk Gregoria. Tetapi saat bermain yang harus lebih all out, ini harus lebih ditanamkan padanya."
Kalau untuk duet Apriyani/Fadia lanjut Riony Mereka sudah persiapan sejak pulang dari Tur Eropa. "Mereka dapat hasil yang kurang memuaskan di Eropa, sehingga saat balik langsung fokus latihan. Jadi begitu ada undangan main di BWF Finals hanya tinggal melanjutkan saja."
Apriyani mengaku tidak menyangka bisa lolos. Karena perolehan nilainya hanya menempatkannya di posisi sembilan. Mundurnya wakil Jepang membuat peraih emas SEA Games 2021 ini akhirnya lolos.
"Tidak menyangka akhirnya main di BWF Final. Ajang ini sistem grup, pengalaman saya dan Kak Greysia dulu walau dua kali menang di awal akhirnya tidak lolos grup. Ini akan dijadikan pelajaran untuk terus fokus di setiap pertandingan."
"Sepuluh besar dunia ganda putri kemampuannya hampir merata. Lihat saja kerap bergantian juara, tergantung siapa yang lebih siap. Semua sudah saling mengenal pola permainannya. Kita lihat nanti satu grup dengan siapa saja, baru bisa bicara strategi selanjutnya. Kita hanya persiapan yang terbaik saja," kata dia menegaskan.
Fadia yang baru pertama kali main di BWF Finals tidak ingin terlalu menggebu, hanya berharap bisa main terbaik saja setiap gim nya. "Jangan terlaku menggebu, main saja terbaik setiap gim. Semua lawan berat ada kelebihan dan kekurangannya," kata dia.