Sabtu 03 Dec 2022 07:24 WIB

Masihkah Anda Ragu dengan Hari Kiamat? Ini Bukti-Bukti Kekuasaan Allah SWT 

Allah SWT beberkan sejumlah bukti kekuasan-Nya atas hari kiamat

Hari Kiamat (ilustrasi). Allah SWT beberkan sejumlah bukti kekuasan-Nya atas hari kiamat
Foto: pulsk.com
Hari Kiamat (ilustrasi). Allah SWT beberkan sejumlah bukti kekuasan-Nya atas hari kiamat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Menyebutkan bukti-bukti kekuasaan-Nya dalam surat an-Naba adalah cara Allah SWT meyakinkan orang-orang kafir Makkah agar beriman kepada hari kiamat. Bukti-bukti itu adalah apa yang mereka langsung merasakannya. 

Seakan dikatakan: "Wahai orang-orang kafir, bukankah Aku telah melakukan ini dan itu untuk mu, masihkah kamu ragu akan kekuasaan-Ku untuk membangkit kan mu setelah mati?" Inilah persoalan pokok Alquran yaitu menanamkan keyakinan akan kepastian alam akhirat, bahwa dunia ini bukan tujuan dan setelah kematian akan ada kehidupan lagi, yaitu hari kiamat 

Baca Juga

Di antara bukti-bukti itu adalah tentang penciptaan bumi yang di buat oleh Allah terasa menghampar: 

أَلَمْ نَجْعَلِ الْأَرْضَ مِهَادًا “Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?” (QS An-Naba ayat 6). Kata mihad satu akar dengan kata mahdun (pangkuan ibu).

Seakan dikatakan, "Bukankah Aku telah membuatmu merasa aman di atas bumi seperti amannya bayi di atas pangukuan ibunya. Lalu, Allah menyebut gu nung sebagai pasak: 

 وَالْجِبَالَ أَوْتَادًا “Dan gunung-gunung sebagai pasak?” (QS An-Naba ayat 7). Kata autad (pasak) menunjukkan makna tiang yang ditancapkan untuk membuat rumah-rumah tetap terpancang. 

Ini menggambarkan betapa gunung-gunung ditancapkan untuk menjaga bumi agar tetap utuh. Karena itu setiap kali Allah SWT menjelaskan tentang hari kiamat, selalu menyebutkan bahwa gunung-gunung itu akan dihancurkan: 

وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوشِ “Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.” (QS al- Qariah ayat 5). 

Baca juga: Dzikir yang Paling Disukai Allah SWT, Meski Pendek dan Sederhana

Bukti lain adalah diciptakannya manusia berpasang-pasangan (laki dan perempuan): 

وَخَلَقْنَاكُمْ أَزْوَاجًا “Dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan.” (QS An Naba ayat 8). Ini jelas supaya hidup manusia berlanjut, sebab dari pasangan tersebut lahirlah keturunan-keturunan. Tidurnya manusia juga bukti kekuasaan-Nya: 

وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا “Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat.”(QS An Naba ayat 9).

Kata subaat (terputus dari aktivitas), untuk menggambarkan betapa tidur yang terjadi setiap hari bukanlah peristiwa biasa, melainkan dengannya manusia bisa istirahat total sehingga badannya yang sangat lelah bisa segar kembali. 

Pergantian siang dan malam juga bukti kekuasaan-Nya (QS An-Naba 10-11). Perhatikan kata libaas (pakaian) untuk malam, dan kata ma'aasya (kehidupan) untuk siang. 

Baca juga: Anies Diserang Beragam Hoax Hingga Dicitrakan Intoleran, Ini Respons Aktivis NU

Artinya, malam dibuat gelap seperti pakaian supaya manusia istirahat dan siang dibuat terang supaya manusia bangkit bekerja mencari nafkah.

Tujuh lapis langit yang terpancang di angkasa dengan kokoh tanpa tiang juga bukti kekuasaan-Nya. Sampai kapan pun tidak akan pernah ada manusia yang bisa menciptakan hal yang sama QS An-Naba ayat 12.  

وَبَنَيْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعًا شِدَادًا Dan Kami bina di atas kamu tujuh buah (langit) yang kokoh.” (QS An-Naba ayat 12) 

Demikian juga penciptaan matahari dengan dua fungsi: "Wa ja'alnaan suraajaw wahhaajaa." Fungsi pertama terdapat pada kata siraaja (pelita) untuk menunjukkan bahwa terangnya bumi adalah dari cahaya matahari. Fungsi kedua terdapat pada kata wahhaaj yang menunjukkan bahwa selain cahaya matahari juga mengirimkan panas. 

Dari panas inilah awan timbul yang darinya turun hujan: "Wa anzalnaa minal mu'shiraati maa'an sajjaa jaa." Lalu, dari air hujan, kehidupan di muka bumi terus berlanjut sam pai hari kiamat. Masihkah Anda ragu dengan hari kiamat?    

 

*Naskah tayang di Harian Republika karya Dr Amir Faishol Fath pendiri Yayasan Fath Qur’ani Center          

sumber : Harian Republika
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement