Ahad 04 Dec 2022 18:17 WIB

Pengamat: Relawan Jokowi Seharusnya Sudah Membubarkan Diri

Ada simbiosis mutualisme yang tercipta dari keberadaan para relawan hingga saat ini.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pengamat: Relawan Jokowi Seharusnya Sudah Membubarkan Diri. Direktur Eksekutif KedaiKopi, Kunto Adi Wibowo
Foto: istinewa/doc humas unpad
Pengamat: Relawan Jokowi Seharusnya Sudah Membubarkan Diri. Direktur Eksekutif KedaiKopi, Kunto Adi Wibowo

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Direktur Eksekutif Lembaga Survei Kedai Kopi, Kunto Adi Wibowo, menyoroti terkait keberadaan relawan Jokowi yang hingga kini masih melakukan berbagai aksi dan kegiatannya. Kunto Adi menilai, relawan Jokowi seharusnya sudah membubarkan diri ketika Jokowi telah memenangkan pilpres dan pemilu telah berakhir.

“Problemnya adalah biasanya relawan-relawan ini bubar setelah pemilu. Karena terpilih atau kalah, ya selesai. Di Indonesia problemnya ini, (keberadaan) relawan (adalah) baru. Tapi kemudian relawan ini tidak membubarkan diri. Harusnya relawan ini ya udah selesai,” kata Kunto Adi dalam acara diskusi bertajuk ‘Menelisik Zona Nyaman Jokowi’ di Jakarta, Ahad (4/12).

Baca Juga

Pengamat Politik Universitas Padjajaran inipun menduga keberadaan relawan ini memberikan zona nyaman bagi Jokowi. Ia mengatakan, ada simbiosis mutualisme yang tercipta dari keberadaan para relawan hingga saat ini.

“Makanya kami bilang zona nyaman, jangan-jangan ada simbiosis mutualisme di sini. Pak Jokowi merasa dinyamankan oleh relawan karena relawan tetap ada, yang seharusnya ga ada,” ujarnya.

Lebih lanjut, Kunto Adi kemudian mempertanyakan terkait kepemimpinan publik yang dimiliki Jokowi. Sebab, sebagai seorang negarawan seharusnya lebih menjunjung tinggi nilai-nilai yang mengutamakan publik. Jokowi sendiri, kata dia, memiliki peluang untuk menjadi seorang negarawan. Sebab seorang negarawan lahir karena adanya berbagai krisis.

Namun sayangnya, menurut dia, berbagai tindakan dan kebijakan yang diputuskan oleh Jokowi justru bertentangan dengan publik. Ia mencontohkan saat terjadinya pandemi Covid-19 dan juga berbagai krisis lainnya, Jokowi justru fokus pada hal-hal yang tidak melayani kepentingan publik seperti lebih mengutamakan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

“IKN itu survei Kedai Kopi sebelum UU (IKN) terbit, 60 persen lebih itu menolak IKN. Interest public bilang kita ga butuh IKN. Tapi Jokowi justru mendorong IKN,” ucap dia.

Selain IKN, juga ada pengesahan UU Omnibus Law yang turut mendapatkan banyak tentangan dari publik, dll. Kunto Adi menilai, Jokowi seharusnya lebih memberikan perhatiannya kepada hal-hal yang menjadi kepentingan publik.

“Menurut saya seakan-akan Pak Jokowi ini ingin dinilai negarawan, punya legacy, tapi akhirnya dia memilih legacy-legacy yang sifatnya bangunan monumen besar tapi tidak melayani interest public yang besar yang keseluruhan atau yang umum,” ujar Kunto Adi.

Kunto Adi juga berpendapat, seharusnya Jokowi bisa keluar dari zona nyamannya saat ini. Kepemimpinan Jokowi saat ini, lanjutnya, menjadi catatan penting dalam memilih pemimpin berikutnya di 2024.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement