Selasa 06 Dec 2022 17:29 WIB

Setahun Merger Bawa Kinerja Sang Hyang Seri Kian Positif

Sang Hyang melakukan restorasi lahan melalui mekanisasi dan tekonlogi pertanian.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Foto udara lahan PT Sang Hyang Seri di Sukamandi. Langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menggabungkan atau merger PT Sang Hyang Seri (Persero) atau SHS dan PT Pertani (Persero) berdampak positif pada kinerja perusahaan.
Foto: Sang Hyang Seri
Foto udara lahan PT Sang Hyang Seri di Sukamandi. Langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menggabungkan atau merger PT Sang Hyang Seri (Persero) atau SHS dan PT Pertani (Persero) berdampak positif pada kinerja perusahaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menggabungkan atau merger PT Sang Hyang Seri (Persero) atau SHS dan PT Pertani (Persero) berdampak positif pada kinerja perusahaan. PT Pertani yang memiliki core business serupa yaitu bergerak di bidang pertanian, terutama benih, digabungkan ke dalam SHS pada akhir tahun lalu.

"Hal inilah yang mendorong kedua perusahaan dilakukan penggabungan dalam rangka melakukan efisiensi bisnis," ujar Direktur Utama Sang Hyang Seri Maryono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (6/12/2022).

Baca Juga

Maryono menyampaikan sejumlah capaian perusahaan pascasatu tahun merger, salah satunya melakukan restorasi lahan untuk kesejahteraan petani melalui mekanisasi dan tekonlogi pertanian secara bertahap di aset Sukamandi seluas 800 hektare, dari total keseluruhan aset sebanyak 3.200 hektare.

Ia menyebut, restorasi tersebut bertujuan mendongkrak produktivitas lahan karena semakin turun akibat eksploitasi tanah secara berlebihan yang sudah berjalan puluhan tahun yang mengakibatkan tanah menjadi asam dengan Ph 5,5 dengan panen di bawah rata-rata nasional yang sebesar 5,6 ton per hektare.

"Capaian tersebut merupakan hasil dari penggabungan perusahaan sehingga tercipta efisiensi bisnis seperti pemanfaatan aset yang dimiliki perusahaan yaitu lahan 3.200 hektar di Sukamandi, Subang. Hal tersebut guna menjadikan perusahaan pertanian ini dapat memberikan kontribusi baik untuk masyarakat dan negara," lanjutnya.

Dalam mengelola aset lahan tersebut, ucap Maryono, perusahaan juga berkerja sama dengan Universitas Gajah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Brawijaya (UB) dan Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI).

Ia mengatakan, kerja sama ini bentuk sinergitas dalam mendapatkan kajian mengenai pertanian agar dapat mengetahui permasalahan maupun peluang yang akan didapatkan, sehingga menghindari kurangnya produktivitas terhadap produksi pertanian di perusahaan.

"Sang Hyang Seri juga sudah melakukan kerja sama dengan PLN dalam pemanfaatan limbah pertanian menjadi Pelet Sekam, PT GSI dalam pengembangan Energi Baru terbarukan (EBT), dengan WILMAR dalam pengembangan budidaya benih padi dan yang terakhir adalah dengan Polri dalam Program Pelatihan Budidaya Pertanian," sambung Maryono.

Maryono menyampaikan Sang Hyang Seri juga melakukan terobosan dalam pemasaran dengan melakukan re-launch product berupa penggantian kemasan menjadi lebih menarik. Produk tersebut meliputi Pupuk Organik Bintang Kuda Laut, Benih Padiku Unggul Platinum, serta Unggul dan Beras Premium Ratu Mutiara Aromatik, serta Long Grain.

Saat ini, ucap Maryono, Sang Hyang Seri telah memasok benih padi kepada para petani hingga lebih tujuh ribu ton ke hampir 24 provinsi melalui program e-catalogue permintaan Kementerian Pertanian serta Dinas Pertanian Daerah. Maryono menyebut pasokan itu memenuhi kebutuhan areal lahan hingga 300 ribu hektare sawah.

"Manajemen akan terus berusaha membawa perusahaan ke arah yang lebih baik. Kami menysukuri kemajuan yang ada. Semoga dengan tepat satu tahun penggabungan perusahaan dapat menjadi awal yang baik untuk kesuksesan Sang Hyang Seri ke depan," kata Maryono.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement