Selasa 06 Dec 2022 18:47 WIB

Mengapa Allah SWT Kisahkan Nabi Dawud dalam Alquran untuk Rasulullah SAW?  

Allah SWT menyebutkan kisah Nabi Dawud dalam Alquran surat Sad

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Alquran tentang Nabi Dawud. Allah SWT menyebutkan kisah Nabi Dawud dalam Alquran surat Sad
Foto: republika
Ilustrasi Alquran tentang Nabi Dawud. Allah SWT menyebutkan kisah Nabi Dawud dalam Alquran surat Sad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Perjalanan hidup Nabi Dawud alaihissalam menjadi hikmah bagi umat Nabi Muhammad SAW. Sebab itu, Alquran mengabadikan kisah Nabi Dawud.

Dalam Alquran surat Sad ayat 17 digambarkan bahwa Nabi Dawud adalah nabi yang kuat.  

Baca Juga

 

اصْبِرْ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَاذْكُرْ عَبْدَنَا دَاوُودَ ذَا الْأَيْدِ ۖ إِنَّهُ أَوَّابٌ “Bersabarlah atas segala apa yang mereka katakan; dan ingatlah hamba Kami Daud yang mempunyai kekuatan; sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan).”  

 

Pakar tafsir Alquran yang juga pengasuh Pondok Pesantren Bayt Alquran-Pusat Studi Alquran (PSQ), Ustadz Syahrullah Iskandar, menjelaskan bahwa pada ayat itu Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW bersabar atas cacian dan perkataan orang-orang kafir Quraisy. 

 

Allah SWT pun meminta Rasulullah SAW untuk mengingat tentang kisah Nabi Dawud  yang dikaruniai kekuatan baik secara fisik maupun kekuasaan. 

 

Kendati begitu, Ustadz Syahrullah mengatakan, Nabi Dawud  itu adalah manusia yang senantiasa mengembalikan segala urusan kepada Allah SWT serta senang dalam beribadah. 

 

Setiap hari, Nabi Dawud  menggunakan separuh malamnya untuk beribadah kepada Allah. Dia pun berselang-seling hari melakukan puasa. 

 

Nabi Dawud  itu salah satu contoh yang sangat diteladani oleh Rasulullah SAW. Maka dalam satu riwayat, nabi mengomentari Nabi Dawud  itu kana 'abdal basyar bahwa Nabi Dawud  itu manusia yang paling beribadah pada Allah, nilai ibadahnya itu lebih dari manusia lainnya. 

 

“Itulah sanjungan Nabi Muhammad kepada Nabi Dawud,” kata Ustadz Syahrullah yang juga anggota komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam kajian tafsir surah Sad ayat 17 dalam kitab al-Qishah fi Alquran al-Karim, tafsir karya Syekh Muhammad Sayyid Tantowi yang diselenggarakan Nasaruddin Umar Office (NUO) secara virtual, beberapa waktu lalu. 

 

Ini menunjukan bagaimana posisi Nabi Dawud  yang tinggi dan karunia yang Allah SWT berikan. “Kisah Nabi Dawud  ini menginspirasi Nabi Muhammad sehingga menguatkan Nabi menjalankan risalah,” kata dia.     

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ الَّذِيْ عِنْدَهٗ عِلْمٌ مِّنَ الْكِتٰبِ اَنَا۠ اٰتِيْكَ بِهٖ قَبْلَ اَنْ يَّرْتَدَّ اِلَيْكَ طَرْفُكَۗ فَلَمَّا رَاٰهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهٗ قَالَ هٰذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّيْۗ لِيَبْلُوَنِيْٓ ءَاَشْكُرُ اَمْ اَكْفُرُۗ وَمَنْ شَكَرَ فَاِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهٖۚ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ رَبِّيْ غَنِيٌّ كَرِيْمٌ
Seorang yang mempunyai ilmu dari Kitab berkata, “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.” Maka ketika dia (Sulaiman) melihat singgasana itu terletak di hadapannya, dia pun berkata, “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya). Barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya, Mahamulia.”

(QS. An-Naml ayat 40)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement