Selasa 06 Dec 2022 21:37 WIB

MDMC Berbagi Kisah 14 Hari Bantu Korban Gempa

Gempa di Cianjur mengakibatkan longsor dengan menimbulkan banyak korban jiwa

Rep: Ali Yusuf/ Red: Gita Amanda
Pengungsi membongkar atap rumah yang roboh akibat gempa di Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, (ilustrasi).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengungsi membongkar atap rumah yang roboh akibat gempa di Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) menyampaikan kondisi terkini penanganan korban gempa Cianjur, Jawa Barat. Sampai saat ini terhitungan sudah 14 hari MDMC berada di lokasi membantu warga yang menjadi korban gempa.

 

Baca Juga

"Alhamdulillahirobbilalamin 14 hari MDMC masih bersama warga Cianjur pascagempa," kata Ketua MDMC PP Muhammadiyah H. Budi Setiawan, saat menyampaikan Respon Muhammadiyah untuk Cianjur, Jabar, Senin (5/12/2022) lalu.

Budi mengatakan, saat terjadi gempa pada Senin (21/11/2022), pihaknya sedang berada di Yogyakarta. Setelah mendapat update dari media masa dan Badan Nasional Peanggulangan Bencana (BNPB), gempa menimbulkan dampak yang luar biasa. "Karena memang gempa akan sangat berpengaruh dengan kondisi geografi dan geologi di Cianjur sendiri," katanya.

Budi menuturkan, Gempa di Cianjur berbeda dengan gempa di Jogja. Gempa di Cianjur mengakibatkan longsor dengan menimbulkan banyak korban jiwa dan tercatat sekitar ratusan warga meninggal tertimpa reruntuhan.

Sebagai komandan MDMC, Budi langsung koordinasi dengan MDMC Jawa Barat untuk merjunkan tim memberikan bantuan. MDMC Jawa Barat terdekat dengan lokasi adalah Bogor dan Ciajur sendiri. "Oleh karena itulah MDMC segera mengambil tindakan secara langsung kontak dengan Ketua MDMC Jawa Barat, MDMC Bogor untuk segera mengambil respon secepatnya. Kontak dengan di Cianjur akan susah karena listrik mati sehingga kemudia sangat mungkin kontak dengan MDMC Jawa Barat langsung dikoordinasikan," katanya.

Dalam koordinasi itu, Budi meminta MDMC Jawa Barat menyiapkan tim kesehatan untuk segera diberangkatkan ke lokasi. Karena, selain memerlukan logistik, perlengkapan kesehatan sangatlah diperlukan warga korban gempa. "Alhamdulillah tim kesehatan dari Rumah Sakit Muhammadiyah di Jakarta langsung berangkat timnya ke Cianjur," katanya.

Budi menceritakan, tim kesehatan ini berangkat ke Cianjur dari Jakarta dan sampai pada malam hari. Saat sampai Cianjur pada malam itu jalanan sudah padat, karena sebagian jalan longsor. "Jadi harus cari jalan lain melalui Jonggol. Ahamdulillah pada hari Selasa sudah bisa berkoordinasi," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement