Jumat 09 Dec 2022 04:35 WIB

Kisah Mualaf: Saya Ingin Tahu Mengapa Muslim Bahagia

Abdur-Raheem Green memeluk Islam pada 1988.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Abdur-Raheem Green adalah seorang pendakwah. Orang Inggris kelahiran Tanzania itu memeluk Islam pada 1988. Kisah Mualaf: Saya Ingin Tahu Mengapa Muslim Bahagia
Foto: About Islam
Abdur-Raheem Green adalah seorang pendakwah. Orang Inggris kelahiran Tanzania itu memeluk Islam pada 1988. Kisah Mualaf: Saya Ingin Tahu Mengapa Muslim Bahagia

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Abdur-Raheem Green memiliki perawakan kurus, berambut pirang, bermata hijau, dan berusia paruh baya. Sekilas, ia tampak seperti karakter langsung dari film Hollywood Ben Hur.

Orang Inggris kelahiran Tanzania itu memeluk Islam pada 1988 dan telah menjadi praktisi dakwah di Inggris sejak saat itu. Dia memiliki tampilan yang langsung membangkitkan perbandingan dengan penggambaran populer Nabi Yesus dalam citra Eropa.

Baca Juga

Pertemuan Green dengan Islam terjadi di Mesir, di mana dia menghabiskan sebagian besar liburannya. Dia sempat memberi kuliah di Bangalore pada awal Oktober tentang Wahyu Terakhir Tuhan.

Dilansir di About Islam, Kamis (8/12/2022), ia pun membagikan kisahnya hingga memeluk Islam dan pengalamannya selama ini. Green lahir dari orang tua Inggris di Darussalam, Tanzania pada 1964.

Ayahnya, Gavin Green, adalah seorang administrator kolonial di kerajaan Inggris yang masih ada. Ia kemudian bergabung dengan Barclays Bank pada 1976 dan dikirim ke Mesir untuk mendirikan Bank Barclays Mesir.

Green mengenyam pendidikan di Sekolah Biara Katolik Roma yang terkenal, Ampleforth College dan melanjutkan studi sejarah di Universitas London. Namun, ia meninggalkan pendidikannya sebelum selesai.

Saat ini, ia bekerja dengan sebuah perusahaan media Islam di Inggris dan terlibat dalam kegiatan dakwah. Termasuk di antaranya adalah melakukan ceramah tentang Islam di Hyde Park yang terkenal di London. Berikut petikan wawancara dengan Green.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement