Jumat 09 Dec 2022 12:13 WIB

Ketika Penggemar The Three Lions Serukan ‘Bebaskan Palestina!’ Saat Piala Dunia

Dia dinilai telah memulai tren dan menjadi salah satu pahlawan Piala Dunia.

Rep: Eva Rianti/ Red: Ani Nursalikah
Seorang penggemar memegang bendera Palestina sebelum pertandingan sepak bola grup E Piala Dunia FIFA 2022 antara Jepang dan Spanyol di Khalifa International Stadium di Doha, Qatar, 01 Desember 2022. Ketika Penggemar The Three Lions Serukan Bebaskan Palestina! Saat Piala Dunia
Foto: EPA-EFE/Ali Haider
Seorang penggemar memegang bendera Palestina sebelum pertandingan sepak bola grup E Piala Dunia FIFA 2022 antara Jepang dan Spanyol di Khalifa International Stadium di Doha, Qatar, 01 Desember 2022. Ketika Penggemar The Three Lions Serukan Bebaskan Palestina! Saat Piala Dunia

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Penggemar tim sepak bola Inggris Martin Near meneriakkan ‘Falasteen hurra!’ (bebaskan Palestina!) dalam wawancara televisi berbahasa Arab, Middle East Eye (MEE). Dia dinilai telah memulai tren dan menjadi salah satu pahlawan Piala Dunia yang tidak terduga.

Dilansir dari MEE, saat diwawancarai, Near sedang merayakan kemenangan Inggris atas Wales 3-0 yang membuat The Three Lions lolos untuk bertemu Senegal di babak 16 besar. Dengan salib St George yang tergambar di wajahnya dan bendera Palestina di tangannya, pria Inggris itu meminta maaf atas bahasa Arabnya yang disebutnya tidak begitu bagus, sebelum melanjutkan dengan mengatakan: “Satu: kami memenangkan sepak bola. Dan kedua: Falasteen hurra!”.

Baca Juga

“Salib di wajah tidak mewakili perang salib. Salib St George adalah bendera nasional kami, bagian dari bendera tim Inggris dan tidak mewakili apapun. St George sendiri adalah orang Palestina, fakta penting yang dilewatkan orang,” ungkap Near.

Near tidak menyangka wawancaranya menjadi viral dan diketahui telah ditonton 5,5 juta kali di Twitter. Setelah wawancara, Near bercerita, kotak masuknya dipenuhi dengan pesan dari teman dan keluarga, menanyakan apa yang dia lakukan di televisi.

Near memberitahu MEE bahwa selama bertahun-tahun, penggemar Inggris telah digambarkan oleh media massa sebagai pemabuk, sedikit rasialis, dan sedikit bodoh. Dia mengaku bukan tipe ‘hooligan’ Inggris yang secara tradisional digambarkan oleh media.

“Itu sama sekali tidak terjadi. Ada banyak orang, dan beberapa penggemar sangat peduli dengan ketidakadilan, dan beberapa dari kita dapat mendukung tim nasional kita untuk memenangkan sepak bola dan pada saat yang sama dapat menyerukan Palestina yang bebas. Saya bangga mengatakan ‘bebaskan Palestina',” katanya.

Near mengatakan dia hanya mengetahui 20 sampai 30 kata bahasa Arab (dua di antaranya adalah Falasteen hurra). Near diketahui telah mengunjungi Palestina dan Tepi Barat yang diduduki, dimana di Kota Beit Jala, kuil St George dapat ditemukan. Lokasinya tidak jauh dari pos pemeriksaan militer Israel yang terkenal kejam. Kunjungannya ke Palestina itu dinilai pengalaman yang membuka mata.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement