Sabtu 10 Dec 2022 00:59 WIB

Airlangga: Indonesia Berpeluang Jadi Produsen Halal Terkemuka Dunia

Data menunjukkan indikator ekonomi syariah dan halal terus membaik

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.  Dalam upaya pemulihan ekonomi global, ekonomi syariah telah diangkat menjadi agenda utama di berbagai negara. Hal itu merupakan salah satu bagian penting dari kebijakan pemulihan ekonomi pascapandemi.
Foto: ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Dalam upaya pemulihan ekonomi global, ekonomi syariah telah diangkat menjadi agenda utama di berbagai negara. Hal itu merupakan salah satu bagian penting dari kebijakan pemulihan ekonomi pascapandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam upaya pemulihan ekonomi global, ekonomi syariah telah diangkat menjadi agenda utama di berbagai negara. Hal itu merupakan salah satu bagian penting dari kebijakan pemulihan ekonomi pascapandemi. 

Ekonomi syariah dan industri halal juga telah dilihat sebagai sumber mesin pertumbuhan baru, baik di tingkat domestik maupun global. Terkait hal itu, pemerintah berupaya mengakselerasi pengembangan industri halal nasional dan mewujudkan visi Indonesia sebagai Produsen Halal Terkemuka di Dunia. 

Memanfaatkan bonus demografi yang dimiliki dan sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia dinilai juga mampu menjadi pasar terbesar produk halal dunia. “Indonesia sebagai rumah umat muslim terbesar penduduknya 229,6 juta pada tahun 2020, mempunyai pengeluaran umat Muslim untuk produk dan layanan halal mencapai 184 miliar dolar AS pada 2020 dan diperkirakan pada 2025 menjadi 281,6 miliar dolar AS. Jadi ini merupakan pasar besar,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan sambutannya pada Indonesia Halal Industry Award (IHYA) 2022 di Jakarta, Jumat (9/12).

The State of the Global Islamic Economy Report 2022 mengungkapkan, indikator ekonomi syariah Indonesia terus membaik, Indonesia berhasil menjadi peringkat keempat di dunia. Indonesia merupakan salah satu negara konsumen produk halal terbesar di dunia yang mencakup 11,34 persen dari pengeluaran halal global.

Pada sektor makanan halal, kata Airlangga, Indonesia merupakan konsumen terbesar kedua di dunia, sementara di sektor kosmetik halal menjadi konsumen terbesar keempat di dunia. Dengan besarnya potensi demografi, pemerintah juga akan mendorong masyarakat Indonesia untuk menggunakan dan menumbuhkan kebanggaan terhadap produk halal buatan negeri sendiri.

Melihat potensi pasar yang besar baik dari dalam maupun luar negeri, repositioning perlu dilakukan agar Indonesia tidak hanya menjadi target pasar, tetapi juga mampu mendorong peningkatan produksi produk halal. Maka, lanjutnya, pengembangan industri halal akan terus diakselerasi secara berkelanjutan guna memenuhi demand dari dalam dan luar negeri.

Persaingan untuk merebut pangsa pasar global industri halal juga cukup ketat, dimana industri halal tidak hanya diminati oleh negara muslim semata. Oleh karena itu, industri halal Indonesia tentunya harus mempunyai daya saing yang lebih dari negara lainnya, karena selain memiliki potensi domestic market yang besar, peluang ekspor juga dapat dikejar.

Airlangga menyambut baik kegiatan IHYA 2022 ini sebagai bentuk sosialisasi dan edukasi tentang industri halal di Indonesia, sekaligus mengungkapkan apresiasi kepada Kementerian Perindustrian atas upayanya dalam mengembangkan dan memberdayakan industri halal nasional. “Kegiatan IHYA 2022 ini diharapkan bisa menjadi bentuk sosialisasi dan edukasi sekaligus sebagai pemicu dan pemacu industri dalam negeri. Sekali lagi saya mengucapkan terimakasih kepada Kementerian Perindustrian, sekiranya Allah SWT meridhoi setiap langkah kita untuk memajukan industri halal nasional," tuturnya.

Dalam kesempatan sama, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melalui Indonesia Halal Industry Award 2022 memberikan penghargaan terhadap perusahaan, institusi, hingga Pemerintah Daerah. Itu dalam 20 kategori penghargaan dan ditambah satu penghargaan Best of The Best.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement