Sabtu 10 Dec 2022 19:30 WIB

Belarusia Izinkan Gandum Ukraina Transit di Wilayahnya

Belarusia diketahui merupakan sekutu dekat Rusia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Seorang pemanen mengumpulkan gandum di desa Zghurivka, Ukraina, Selasa, 9 Agustus 2022. Persekutuan Bangsa Bangsa (PBB) mengatakan, Belarusia akan mengizinkan gandum dan komoditas biji-bijian Ukraina melakukan transit di wilayahnya untuk kemudian diekspor ke pasar global
Foto: AP/Efrem Lukatsky
Seorang pemanen mengumpulkan gandum di desa Zghurivka, Ukraina, Selasa, 9 Agustus 2022. Persekutuan Bangsa Bangsa (PBB) mengatakan, Belarusia akan mengizinkan gandum dan komoditas biji-bijian Ukraina melakukan transit di wilayahnya untuk kemudian diekspor ke pasar global

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Persekutuan Bangsa Bangsa (PBB) mengatakan, Belarusia akan mengizinkan gandum dan komoditas biji-bijian Ukraina melakukan transit di wilayahnya untuk kemudian diekspor ke pasar global. Tak ada prasyarat apa pun yang diajukan Belarusia untuk fasilitas tersebut.

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Belarusia Yury Ambrazevich telah membahas hal itu ketika melakukan pembicaraan dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. “(Ambrazevich mengatakan) bahwa Belarusia akan menerima, tanpa prasyarat, transit biji-bijian Ukraina melalui wilayahnya untuk diekspor dari pelabuhan Lithuania,” kata juru bicara Antonio Guterres, Stephane Dujarric, dalam sebuah pernyataan, Jumat (9/12/2022), dikutip laman Anadolu Agency.

Baca Juga

Kendati demikian, Dujarric mengungkapkan, Ambrazevich hanya meminta agar sanksi terhadap komoditas pupuk Belarusia tak lagi diterapkan. “Wamenlu (Belarusia) menegaskan kembali permintaan dari pemerintahnya untuk dapat mengekspor produk pupuknya sendiri yang saat ini terkena sanksi,” ujar Dujarric.

Belarusia diketahui merupakan sekutu dekat Rusia. Minsk telah membantu Moskow dalam operasi militernya yang kini sedang berlangsung di Ukraina. Karena hal itu pula Belarusia turut menjadi sasaran sanksi Barat.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, sebuah kesepakatan pada akhirnya perlu dibuat untuk mengakhiri konflik di Ukraina. Dia menekankan, Moskow membuka diri terhadap negosiasi atau perundingan.

“Kepercayaan, tentu saja, hampir nol. Tapi pada akhirnya, kesepakatan harus dicapai,” kata Putin saat mengomentari konflik di Ukraina dalam pidatonya di pertemuan The Eurasian Economic Council (EAEU) yang digelar di Bishkek, Kyrgyzstan, Jumat (9/12/2022), dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.

Putin menekankan, Rusia siap jika memang harus terlibat dalam sebuah perundingan demi mencapai kesepakatan penyelesaian konflik. "Saya telah mengatakan berkali-kali bahwa kami siap untuk perjanjian ini, dan kami terbuka untuk hal itu," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement