Senin 12 Dec 2022 00:55 WIB

PUPR Rekomendasikan Pembangunan Sekolah di Daerah Rawan Bencana Gunakan Desain RISHA

Sejak 2018, PUPR diberikan amanah merehabilitasi gedung sekolah tahan bencana.

 Dua siswa sekolah berjalan melewati pesantren mereka yang runtuh akibat gempa bermagnitudo 5,6, di Cianjur, Rabu (23/11/2022). Gempa berkekuatan 5,6 melanda barat daya Kabupaten Cianjur di Provinsi Jawa Barat pada 21 November, menewaskan 103 orang, menurut laporan tersebut. Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia .
Foto: EPA-EFE/ADI WEDA
Dua siswa sekolah berjalan melewati pesantren mereka yang runtuh akibat gempa bermagnitudo 5,6, di Cianjur, Rabu (23/11/2022). Gempa berkekuatan 5,6 melanda barat daya Kabupaten Cianjur di Provinsi Jawa Barat pada 21 November, menewaskan 103 orang, menurut laporan tersebut. Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia .

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merekomendasikan pembangunan atau penguatan sekolah di daerah rawan bencana dengan menggunakan desain Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA). Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan sejak 2018 ketika kementerian PUPR diberikan amanah untuk melakukan rehabilitasi sekolah, sudah merekomendasikan desain prototipe untuk sekolah yang akan tahan terhadap bencana.

"Di daerah-daerah rawan bencana kita rekomendasikan desain tahan gempa, baik itu dibangun oleh pemerintah daerah ataupun dana swadaya masyarakat. Kita rekomendasikan menggunakan desain tahan gempa," ujar Iwan di Cianjur, Jawa Barat pada Ahad (11/12/2022).

Baca Juga

Menurut dia, RISHA tidak hanya dipakai dan dibangun untuk rumah tinggal, tetapi juga bisa untuk pembangunan fasilitas umum dan sosial seperti sekolah. Saat ini prototipe bangunan sekolah dengan teknologi RISHA sudah ditetapkan dengan surat edaran Dirjen Cipta Karya sebagai desain prototipe untuk pembangunan sekolah tahan gempa.

Salah satunya ketika Kementerian PUPR melakukan rehabilitasi terhadap SDN Cibantala 1 di Desa Munjul, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada tahun 2021 dengan menggunakan teknologi desain RISHA.

"Kebetulan teknologi RISHA ini sudah kita gunakan, dan Alhamdulillah relatif aman," kata Iwan.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja mengatakan berdasarkan informasi dari tim aplikator RISHA di bawah pembinaan Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR bangunan sekolah yang menggunakan teknologi RISHA ternyata tetap aman saat gempa magnitudo 5,6 pada 21 November 2022.

Endra mengatakan lokasi sekolah di Kecamatan Cilaku sebelah Kecamatan Cugenang yang menjadi episentrum gempa. Terdapat dua Sekolah SD yang dibangun menggunakan Teknologi RISHA, yakni SD Kidang Kencana dan SD Cibantala 1.

Kondisi struktur dan keseluruhan bangunan aman dari kerusakan akibat gempa. Sekolah lain yang dibangun secara konvensional terindikasi retak cukup parah.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement