Senin 12 Dec 2022 13:08 WIB

Ini Fokus Pengamanan di Banyuwangi Jelang Tahun Baru

Area yang paling sibuk di Banyuwangi adalah Pelabuhan Ketapang.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah penumpang keluar dari kapal di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. ilustrasi
Foto: ANTARA/Budi Candra Setya
Sejumlah penumpang keluar dari kapal di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Polresta Banyuwangi mulai melakukan persiapan pengamanan menjelang peringatan natal dan tahun baru 2023 (Nataru). Kapolresta Banyuwangi Kombes Deddy Foury Millewa mengatakan pihaknya tak melarang perayaan malam tahun baru.

Namun ia menghimbau kepada masyarakat agar penyelenggaraannya digelar secara baik dan tertib. Selain itu pihaknya juga meminta masyarakat dan wisatawan di Banyuwangi untuk tetap menjaga keamanan di Bumi Blambangan selama momen Nataru.

Baca Juga

Objek yang menjadi fokus pengamanan dalam mengantisipasi adanya gangguan Kamtibmas adalah pelabuhan penyeberangan hingga sejumlah destinasi wisata yang biasanya ramai dikunjungi wisatawan saat hari libur. Deddy menjelaskan, pos pengamanan didirikan di Pelabuhan ASDP Ketapang, termasuk di pintu keluar dan masuk wilayah Kabupaten Banyuwangi.

 

"Dari situ kita sisir baik para pemudik maupun wisata yang akan menikmati tahun baru di Banyuwangi. Kita pastikan mereka berlibur dengan aman dan nyaman," ujar Deddy, Senin (12/12/2022).

 

Deddy menjelaskan, pemilihan titik pengamanan tersebut berdasarkan pada pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Dimana saat libur natal dan tahun baru, area yang paling sibuk di Banyuwangi adalah Pelabuhan Ketapang yang merupakan pintu penyeberangan menuju Pulau Bali.

 

"Setiap Nataru, salah satu titik akses padat di Banyuwangi berada di area Pelabuhan Ketapang," ujar Deddy.

 

Deddy juga memastikan, pihaknya akan menyisir tempat-tempat lain yang menjadi titik kedatangan pemudik maupun wisatawan, termasuk di stasiun dan terminal. Deddy melanjutkan, destinasi wisata juga tak lepas dari perhatian. Selama Nataru, Polresta Banyuwangi bakal menjaga titik-titik rekreasi untuk meminimalisir risiko terjadinya Kambtibmas.

 

"Ini kami lakukan untuk menjamin keamanan para wisatawan selama berada di Kabupaten Banyuwangi," kata Deddy.

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement