Rabu 14 Dec 2022 16:37 WIB

Penggusuran SDN Pondok Cina 1 Akhirnya Ditunda

Muncul asumsi Wali Kota Depok mengibarkan bendera putih menyusul banyaknya tekanan.

Siswa membacakan puisi untuk guru saat peringatan Hari Guru Nasional di SDN Pondok Cina 1, Depok, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022). Siswa SDNPondok Cina 1 tetap memperingati Hari Guru Nasional meskipun para guru tidak hadir ke sekolahnya sejak (14/11/2022), akibat polemik relokasi sekolah menjadi masjid raya. Republika/Putra M. Akbar
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Ali Mansur, Alkhelaedi Kurnialam, Rizky Suryarandika, Antara

Penggusuran SDN Pondok Cina 1, Kecamatan Beiji, Kota Depok, Jawa Barat yang rencananya kemudian akan dibangun masjid raya akhirnya ditunda. Wali Kota Depok Mohammad Idris, lewat akun resmi Instagram-nya, Rabu (14/12/2022), memastikan penundaan penggusuran tersebut.

Baca Juga

"Pembangunan masjid di lokasi SDN Pondok Cina 1 untuk sementara ditunda, sampai dengan seluruh siswa SDN Pondok Cina 1 dapat direlokasi ke satu sekolah yaitu di SDN Pondok Cina 5," kata Idris.

Dalam pemaparannya, Idris menyampaikan, bagi siswa SDN Pondok Cina 1 yang masih belajar di lokasi SDN Pondok Cina 1 tetap akan difasilitasi belajar mengajar di lokasi SDN Pondok Cina 1 tersebut sampai dengan terbangunnya RKB Baru di SDN Pondok Cina 5 yang dijadikan tempat relokasi. Namun, bagi siswa SDN Pondok Cina 1 yang sudah melaksanakan relokasi di SDN Pondok Cina 3 dan 5 tetap diperkenankan.

 

“Bagi siswa SDN Pondok Cina 1 yang saat ini sudah melaksanakan relokasi di SDN Pondok Cina 3 dan 5, diperkenankan untuk memilih di SDN Pondok Cina 3 dan 5 atau dapat kembali ke SDN Pondok Cina 1, sesuai dengan kenyamanan siswa,” jelas Idris.

Idris juga menyampaikan bahwa pembangunan RKB Baru di SDN Pondok Cina 5, akan dibangun oleh pemerintah melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR. Pembangunan itu dilakukan dengan anggaran yang bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2023.

“Untuk menjamin kenyamanan semua, agar pihak-pihak yang tidak berkepentingan yang saat ini menduduki SDN Pondok Cina 1 untuk segera keluar dari lokasi SDN Pondok Cina 1,” tutur Idris.

Perwakilan orangtua siswa SDN Pondok Cina (Pocin) 1, Ecy Tuasikal menyebut keputusan Wali Kota Depok untuk menunda penggusuran sekolah sebagai kebenaran hakiki yang akhirnya diungkap. Wali Kota Depok disebutnya saat ini menyadari kesalahan yang dilakukan terkait polemik ini.

"Pada akhirnya kan wali kota menyadari bahwa ini adalah sebuah, walaupun tidak disampaikan, bahwa ini adalah kesalahan besar ketika bicara persoalan kebenaran. Kerena kalau memang dari awal kita salah, maka tidak dapat simpati dari mana-mana, tapi simpati dan dukungan datang berbondong-bondong,"kata Ecy kepada Republika, Rabu (14/12/2022).

"Ini bukan soal kalah dan menang, walaupun ada statement teman-teman bahwa dia (wali kota) sudah naikkan bendera putih. Tapi ini wujud kebenaran yang hakiki," tambahnya.

Menurutnya, keputusan ini diambil oleh Pemkot setelah banyaknya tekanan dari banyak pihak, entah dari masyarakat hingga lembaga negara. Ia menyebut, keputusan ini adalah keterpaksaan yang harus diambil karena kesalahan yang dibuat selama ini.

Dia juga mengkritisi beberapa poin dari pernyataan wali kota terkait penundaan pembangunan Masjid Agung. Terutama terkait imbauan bahwa orang-orang yang dinilai tidak berkepentingan di SDN Pocin 1 untuk keluar dari lokasi sekolah tersebut.

"Dalam statement-nya, orang yang tidak berkepentingan di sana diminta untuk keluar. Tapi mereka semua punya kepentingan selama ini untuk membela anak yang dizalimi hak-haknya untuk menerima pendidikan. Ini kan kepentingan masyarakat umum," ujarnya.

Ecy kemudian menyarankan agar Pemkot Depok menjalankan segala kebijakan dengan perencanaan yang matang agar peristiwa ini tidak terjadi kembali. "Saran saya segala sesuatu yang mau dilakukan tekait pembangunan atau kebijakan apapun, mohon dengan perencanaan yang lebih matang. Apalagi di wali kota punya kepala dinas, kepala bagian yang sangat mumpuni," katanya.

Empat Poin Pernyataan Wali Kota Depok:

  1. Bagi siswa SDN Pondok Cina 1 yang masih belajar di lokasi SDN Pondok Cina 1 tetap akan difasilitasi belajar mengajar di lokasi SDN Pondok Cina 1, sampai dengan terbangunnya RKB Baru di SDN Pondok Cina 5 yang dijadikan tempat relokasi.
  2. Bagi siswa SDN Pondokcina 1 yang saat ini sudah melaksanakan relokasi di SDN Pondokcina 3 dan 5, diperkenankan untuk memilih di SDN Pondokcina 3 dan 5 atau dapat kembali ke SDN Pondokcina 1, sesuai dengan kenyamanan siswa.
  3. Pembangunan Mesjid di lokasi SDN Pondok Cina 1 untuk sementara ditunda, sampai dengan seluruh siswa SDN Pondok Cina 1 dapat direlokasi ke satu sekolah yaitu di SDN Pondok Cina 5.
  4. Pembangunan RKB Baru di SDN Pondok Cina 5, akan dibangun oleh Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR dengan anggaran yang bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2023.
  5. Untuk menjamin kenyamanan semua, agar pihak-pihak yang tidak berkepentingan yang saat ini menduduki SDN Pondok Cina 1 untuk segera keluar dari lokasi SDN Pondok Cina 1.

 

Pada pertengahan November 2022 lalu, Wali Kota Depok Mohammad Idris pernah menjelaskan tentang rencana pembangunan Masjid Jami Al-Quddus di lahan relokasi SDN Pondok Cina 1, Margonda.

"Kami tentunya mengakomodasikeinginan masyarakat Depok, khususnya warga Muslim yang menyampaikan laporan ke Provinsi Jawa Barat tentang sulitnya mencari masjid untuk shalat di Jalan Margonda Raya," katanya,

"Untuk itu, saya diminta mencari aset di Margonda oleh Pak Gubernur Jabar, tapi tanah di Margonda sudah di atas Rp 30 juta per meter, sehingga tidak bisa beli pakai APBN, lalu kata gubernur cari aset, tanah pemerintah atau tanah negara, ini arahan beliau," katanya, menambahkan.

Ia yakin, Gubernur Jabar Ridwan Kamil berkomitmen untuk membantu pembangunan Masjid Jami Al-Quddus di Margonda Raya Kota Depok itu. Menurut Idris komitmen itu nantinya akan melalui hibah barang, bantuan desain, hingga proses pembangunan.

"Nanti kalau sudah jadi diserahkan ke masyarakat Depok," katanya.

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement