Rabu 14 Dec 2022 16:41 WIB

Inovasi Jabar Atasi Stunting akan Dicontek Semua Daerah di Indonesia

Pasangan nikah di Jabar itu  80 persennya langsung hamil.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin.
Foto: EPA-EFE/BAGUS INDAHONO
Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Komitmen Pemprov Jabar untuk menurunkan stunting diapresiasi pemerintah pusat. Menteri Kesehatan Budi Gunadi menilai, inovasi program-program yang dibuat Pemprov Jabar luar biasa.

"Saya hadir ke sini untuk mendukung dan untuk belajar dan meniru cara Jabar. Saya sudah minta izin ide bagus dari Jabar untuk dicontek dibagikan dan diterapkan di daerah lain. Kalau semangat kepala daerah mendekati Jabar Insya Allah target 14 persen stunting secara nasional bisa tercapai," ujar Budi, di acara Jabar Stunting Summit 2022 di Gedung Sate, Rabu (14/12).

Budi mengatakan, pihaknya datang ke Jabar atas undangan Gubernur Jawa Barat yang penting sekali untuk menurunkan angka stunting nasional. Karena, Jabar penduduknya paling banyak. Bahkan, balitanya juga paling banyak.

"Kalau Jabar sukses, maka nasional juga sukses menurunkan angka stunting dari 24 persen ke 14 persen. Jadi, saya terima kasih sekali karena inovasi tim Jabar," katanya.

Menurut Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Jabar ini penduduknya paling besar mendekati 50 juta per tahun. Bahkan, ada 800 ribu bayi lahir di Jabar karena produktivitas fertilitasnya tinggi. Di Jabar, pengantin yang baru nikah sudah pada hamil dan sebagainya.

"Jumlah bayi-bayi di Jabar kalau mengalami stunting tentu mimpi besar untuk masuk menjadi ekonomi dunia akan berat," kata Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Prioritas terpenting untuk menurunkan stunting ini, kata Emil, bukan bayinya tapi di ibu hamil dan ibu sebelum menikah.  "Kalau itu bisa dicegah di awal Insya Allah bayi-bayinya akan lebih sehat dibanding kita hapus ke bayi yang sudah lahir," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya akan fokus mengevaluasi dan menggerakkan seluruh instrumen agar membaik. Awal Januari akan dirilis angka stunting Jabar oleh pemerintah.

"Dari 24 persen feeling saya turun karena kerjanya luar biasa dari provinsi ke daerah Insya Allah Jabar membaik itu tujuan kita, " paparnya.

Sementara menurut Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, pihaknya mengapresiasi upaya yang dilakukan Pemprov Jabar untuk menurunkan stunting. Karena, menjadi best practice luar biasa.

"Saya sebagai ketua percepatan starting nasional yang sudah mengadakan summit nasional Bupati Walikota yang tampak sekali bergairah dan mendapatkan prestasi saya ucapkan terima kasih ke Jabar," katanya.

Di Jabar, kata dia, mayoritas tujuannya menikah ingin punya anak. Jadi, perempuan yang lahir dan hamil saja setahun 880 ribu dari 4,8 juta seluruh Indonesia. "Paling besar di Jabar dan yang nikah di Jabar itu  80 persennya langsung hamil," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya  mencegah dari hulu sebelum ada stunting. Jadi dari sejak hamil sudah diantisipasi. "Karena lebih bagus preventif komitmen Bupati walikota oleh Gubernur luar biasa," katanya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement