REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 15 - 16 Desember 2022. Sejumlah perairan di Tanah Air berpotensi terjadi gelombang tinggi hingga 6 meter di Laut Natuna Utara.
BMKG menjelaskan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Timur Laut - Timur dengan kecepatan angin berkisar 8 - 30 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 4 - 25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh dan Laut Natuna Utara.
"Kondisi ini menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter di Selat Malaka, perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan P. Simeulue - Kep. Nias, perairan Bengkulu, perairan barat Lampung, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sunda bagian barat - selatan, peraian selatan P. Jawa - P. Sumba, Laut Natuna, Selat Bali," ujar BMKG seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Rabu (14/12/2022).
Kemudian, Lombok, Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan selatan P. Sawu, Samudra Hindia Selatan Banten - NTT, perairan selatan Kep. Natuna - Midai, perairan selatan Kep. Anambas, perairan Kep. Sangihe - Kep. Taulaud, perairan Bitung - Kep. Sitaro, Laut Maluku bagian utara, perairan utara dan timur Kep. Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat - Papua, perairan P. Biak, Samudra Pasifik Utara Halmahera - Papua.
Sementara itu, BMKG menyebutkan untuk gelombang di kisaran lebih tinggi 2,5 - 4 meter berpeluang terjadi di perairan barat P. Simeulue - Kep. Mentawai, perairan P. Enggano, perairan utara dan barat Kep. Natuna, perairan Kep. Subi - Serasan, perairan utara Kep. Anambas, Samudra Hindia Barat Kep. Simeulue - Lampung.
"Sedangkan, untuk gelombang yang sangat tinggi di kisaran 4 - 6 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara," kata BMKG.
BMKG mengingatkan, potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Untuk itu, perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran seperti perahu nelayan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m, kapal tongkang kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m, kapal ferry kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m, kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 m.
"Bagi masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," ujar BMKG.