Jumat 16 Dec 2022 16:14 WIB

Tuduhan Curi Kampanye, Pengamat: Harus Berlaku untuk Semua, Termasuk Pejabat

Banyak bakal calon yang jadi pejabat, melakukan kegiatan tatap muka ke masyarakat.

Rep: Amri Amrullah / Red: Agus Yulianto
Dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, Ph.D.
Foto: Dok Parmad
Dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, Ph.D.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam berharap, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bisa tegas soal pengawasan semua bakal calon yang berpotensi bertarung di pemilu 2024, soal kegiatan mencuri masa kampanye.

Menurutnya, bila itu hanya disasarkan ke Anies, tentu sangat tidak adil. Pasalnya, ada banyak bakal calon yang jadi pejabat, melakukan kegiatan tatap muka ke kelompok masyarakat. Bahkan, dia mengatakan, ada yang memasang foto di berbagai Billboard di setiap kota hingga di mesin ATM.

Baca Juga

"Kegiatan safari politik Anies yang dituduh mendahului kampanye, itu juga tidak bisa disalahkan. Karena memang semua pihak bisa melakukan safari politik saat ini," kata Umam kepada wartawan, Jumat (16/12/2022).

Dia menegaskan, posisi Anies saat ini bukan pejabat pemerintah. Jadi, tentu wajar bila Bawaslu menyebut tidak ada yang salah dengan itu. Sehingga, kalau di level prosedural administratif memang apa yang dilakukan Anies belum disebut pelanggaran.

Walaupun kegiatan-kegiatan safari Anies ke daerah ini dinilai oleh lawan politiknya dianggap mendahului masa kampanye. Namun ia menilai tidak bisa di-stereotipe-kan seperti itu. Karena kunjungan itu konteksnya bukan kampanye murni, tapi hanya sekedar sosialisasi.

"Hal itu sama dilakukan oleh para menteri Jokowi atau pejabat negara lain, bahkan ada yang lebih mantap, memasang gambar dia di semua Billboard seluruh kota di Indonesia, bahkan ada yang pasang foto di ATM," ujar Umam.

Karena itu, dia berharap, Bawaslu juga harus bersikap adil, bila itu dianggap curi start kampanye, tentu seharusnya juga berlaku ke semua bakal calon, yang dianggap berpotensi maju. Jangan sampai publik melihat ada ketidakadilan di sini.

"Sebenarnya publik saat ini bisa melihat dan menilai mana yang sebenarnya kampanye dan mana yang hanya perkenalan diri saja," imbuhnya.

Kemudian soal Anies yang menggunakan Jet pribadi, Umam menyebut, itu bisa jadi bagian dari fasilitas yang mungkin disiapkan dari jejaring pendukung Anies. Jadi kalau sekedar sewa pesawat, menurutnya, kini semua pihak bila ada yang menawarkan tentu bisa saja naik private jet.

Walaupun, Umam juga menyebut, publik juga berhak tahu informasi soal private jet sumber uangnya dari mana. "Maka seharusnya tim Anies, baik dari parpol atau bukan bisa menjelaskan secara baik kepada publik soal sumber private jet tersebut," katanya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement