REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ada banyak aspek yang bisa dikerjasamakan Kedutaan Uni Emirat Arab (UEA) dengan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Hal ini dimulai dari aspek kesehatan, sumber daya manusia, hingga pendidikan.
Pernyataan tersebut ditegaskan Duta Besar (Dubes) Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia Abdulla Salem Al-Daheri yang melakukan kunjungan ke UMM pada 13 Desember 2022. Ia juga berkesempatan memberikan orasi ilmiah dan motivasi di hadapan wisudawan UMM.
Abdulla menilai, setiap mahasiswa yang telah lulus sarjana harus berinisiatif melanjutkan pendidikan di tingkat lanjut. Selesainya studi sarjana bukanlah akhir, malah menjadi awal perjalanan di kehidupan nyata. Ia juga berpesan, untuk meraih kesuksesan diperlukan upaya memaksimalkan passion dan potensi dalam diri.
"Maka, meningkatkan kapasitas dan kapabilitas menjadi kunci utama," katanya dalam pesan resmi yang diterima Republika.
Abdulla juga menegaskan, UEA siap menerima mahasiswa internasional yang ingin melanjutkan pendidikan di negerinya. Apalagi dengan banyaknya universitas terkemuka dengan fasilitas terbaik yang disediakan UEA. Begitu juga kurikulum dan sarana prasarana dalam mendukung kerativitas mahasiswanya seperti artificial intellegent (AI).
Terkait UMM, ia juga sangat terkesan dengan lingkungan yang disediakan Kampus Putih untuk mahasiswanya. Abdulla juga menjelaskan kesempatan untuk pertukaran mahasiswa maupun dosen tentu selalu terbuka.
Hal serupa juga dengan kerja sama di bidang kesehatan, sumber daya manusia, hingga pendidikan serta penelitian. Apalagi UMM juga telah memiliki rumah sakit yang mumpuni dan berkualitas.
Pada kesempatan tersebut hadir pula Ketua Umum Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur sekaligus Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Saad Ibrahim. Ia mengatakan bahwa sejak awal, dasar pemikiran pendiri Muhammadiyah yakni mampu melahirkan banyak generasi masa depan yang berkualitas. Menurutnya, pemikiran ini sangat sesuai dengan Islam berkemajuan yang mana senantiasa menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan teknologi.
Banyak hal yang sudan dilakukan Muhammadiyah terutama dalam hal menyesuaikan diri dengan zaman. Salah satunya penggunaan ilmu falak sebagai perhitungan astronomi modern. "Saya juga ingin agar lulusan UMM mampu bergerak dengan nafas islam yang menerapkan prinsip keimuan. Selalu kibarkan khittah Islam berkemajuan di manapun saudara berada,” ungkap Saad.
Ada pun Rektor UMM, Fauzan berharap ilmu dan pengalaman yang didapat wisudawan bisa dimanfaatkan dengan baik. Bukan hanya untuk kebaikan diri sendiri, tetapi juga untuk kepentingan masyarakat luas. Semboyan “Students Today, Leaders Tomorrow” juga harus selalu dipegang teguh agar dapat membakar semangat menjadi pemimpin yang baik.