Selasa 20 Dec 2022 06:05 WIB

Kerri Hartland, Perempuan Pertama yang Jadi Kepala Intelijen Luar Negeri Australia

Kerri Hartland ditunjuk sebagai direktur jenderal Badan Intelijen Rahasia Australia

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Bendera Australia.
Foto: abc
Bendera Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Kerri Hartland ditunjuk sebagai direktur jenderal Badan Intelijen Rahasia Australia (ASIS). Ia menjadi perempuan pertama yang akan memimpin badan intelijen luar negeri Australia itu pada Februari mendatang.

Sebelumnya Hartland mengawasi reformasi budaya kerja di parlemen federal Australia yang terpa serangkaian skandal dan tuduhan pelecehan seksual. Ia merupakan pejabat pemerintahan berpengalaman dan pernah bekerja sebagai jurnalis.

Ia perempuan pertama yang dipilih mengelola ASIS. Hartland tidak memiliki latar belakang militer atau hubungan internasional seperti pendahulu-pendahulunya.

Namun ia mantan deputi direktur jenderal Organisasi Keamanan Intelijen Australia (ASIO) dari tahun 2011 sampai 2017. ASIO bertanggung jawab untuk intelijen dalam negeri sementara ASIS untuk luar negeri.  

Dalam pernyataannya awal bulan ini Perdana Menteri Anthony Albanese mengatakan Hartland akan membawa keterampilan "operasional, strategis dan kepemimpinan yang luar biasa" ke perannya yang baru.

Direktur kebijakan Kajian Keamanan Nasional di Australian National University William Stoltz mengatakan Hartland akan mengawasi perubahaan fundamental di ASIS.

"Lingkungan operasi mengharuskan kerja ASIS diubah, maksud saya, sudah hampir 20 tahun ASIS bekerja cukup erat dengan SIS (Badan Intelijen Rahasia) Inggris dan CIA Amerika yang sebagian besar fokus pada kontra-terorisme dan operasi kontra-pemberontakan di Timur Tengah," katanya, Senin (19/12).

Stoltz mengatakan lembaga intelijen Australia kini mengubah fokusnya ke Cina.

"Kami dengan yakin mengubah lingkungan operasi di mana kerja ASIS harus lebih dekat dengan rumah, fokus pada pencegahan dan pengertian, saya kira itu adalah, persaingan besar terjadi antara Cina dan Amerika Serikat dan itu artinya target pengumpulan intelijennya sangat berbeda," tambahnya.

Direktur Jenderal badan intelijen Australia lainnya yakni Direktorat Sinyal Australia juga perempuan. Rachel Noble merupakan perempuan pertama yang menduduki jabatan itu pada tahun 2020.

Kini di seluruh dunia banyak perempuan yang menjabat sebagai kepala intelijen. Pada tahun 2021 Avril Haines ditunjuk menjadi kepala intelijen AS. Tahun lalu Elisabetta Belloni juga ditunjuk sebagai kepala intelijen Italia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement