REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan dialog membahas kerja sama penyediaan air bersih dan penanganan banjir. Pertemuan tersebut juga dijadikan momentum untuk saling bertukar ide dan gagasan pembangunan dua provinsi bertetangga itu.
"Kerja sama daerah termasuk air bersih, penanggulangan banjir, dan lain-lain," kata Heru di Balai Kota Jakarta, Selasa (20/12/2022).
"Ide beliau apa, ide kami apa, kami satukan," ucap Heru lagi.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tidak berbicara banyak kepada wartawan yang berada di Balai Kota Jakarta. "Rahasia," ucap Ridwan kepada wartawan ketika ditanya kunjungannya di Balai Kota Jakarta.
Ridwan kamil yang mengenakan setelan batik lengan panjang tiba di Balai Kota Jakarta sekitar pukul 16.00 WIB. Ia langsung menuju Pendopo Balai Kota Jakarta dan masuk ke ruang kerja Heru Budi Hartono.
Pemprov DKI dan Pemprov Jawa Barat memiliki kerja sama yang erat di antaranya terkait kebutuhan air bersih, penanganan banjir, hingga penanganan sampah.
Terkait sampah misalnya, sampah dari Jakarta yang per harinya mencapai sekitar 7.800 ton dikirim ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang di Bekasi, Jawa Barat.
Begitu juga dengan kebutuhan air bersih di Jakarta dipasok dari wilayah di Jawa Barat salah satunya dari Waduk Jatiluhur.
Saat ini, cakupan layanan air minum perpipaan DKI Jakarta baru mampu memenuhi cakupan layanan sekitar 65 persen masyarakat Jakarta.
Adapun kebutuhan air di Jakarta diperkirakan mencapai 26.100 liter per detik, sedangkan pasokan air baru ada sekitar 17 ribu liter per detik.
Nantinya, target 100 persen cakupan jaringan perpipaan di DKI itu akan bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Ada beberapa sumber air yang akan memenuhi cakupan 100 persen pada 2030 di Jakarta di antaranya dari Jatiluhur I, Buaran III, Karian-Serpong dan Juanda.