REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Elon Musk mengatakan dia akan mengundurkan diri sebagai CEO Twitter jika telah menemukan pengganti. Dilansir dari Digital Trends, Rabu (21/12/2022), miliarder yang mengakuisisi perusahaan media sosial pada akhirnya Oktober itu membuat pernyataan dalam tweet pada Selasa (20/12/2022) malam.
Dia menambahkan bahwa begitu CEO baru ada, dia akan “menjalankan perangkat lunak dan tim server.” Musk mengakuisisi Twitter dalam kesepakatan senilai 44 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 686,1 triliun.
Keputusan untuk mundur sebagai CEO mengikuti jajak pendapat Twitter yang dilakukan oleh Musk pekan lalu. Dia bertanya “Haruskah saya mundur sebagai kepala Twitter?” Dia menambahkan pada saat yang sama bahwa dia akan mematuhi hasil jajak pendapat.
Lebih dari 17 juta orang memberikan suara dalam jajak pendapat tersebut, dengan 57,5 persen mengatakan dia harus mundur, dan 42,5 persen mengatakan dia harus tetap di tempatnya.
Musk tetap diam tentang masalah ini sampai Selasa (20/12/2022), ketika dia mengonfirmasi untuk pertama kalinya sejak jajak pendapat ditutup bahwa dia memang akan menghormati hasilnya dan mengajak orang lain untuk menjalankan Twitter.
Saat ini, tidak ada yang tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menemukan seseorang yang bersedia mengambil tugas menyelesaikan masalah di Twitter. Sejak Musk mengambil alih Twitter kurang dari dua bulan lalu, ada banyak gejolak dan kontroversi yang berputar-putar di sekitar platform.
Masalah yang terjadi termasuk pemecatan massal staf, pemulihan ribuan akun yang sebelumnya diblokir, kebingungan tentang tingkat premium Twitter Blue.