REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK -- Acara Gebyar Akhir Tahun menjadi momentum Baznas Kota Depok meluncurkan beberapa program pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis masjid. Setidaknya terdapat lima program yang diluncurkan Baznas Depok dalam acara tersebut dengan total dana yang dikeluarkan sebesar Rp 2,2 miliar, Rabu (21/12/22).
Dalam acara tersebut dilakukan penendatanganan MoU program Depok Cerdas, yakni bantuan pendidikan yang diberikan kepada empat pondok pesantren yakni Pondok Pesantren Assalamah, Pondok Pesantren Darussolihin, Pondok Pesantren Darul Arqom, Pondok Pesantren Bening Hati; serta 4 SMA/Sederajat yakni SMKN 2 Depok, SMK An Nur, Nurul Fikri Peduli dan SMAN 9 Depok.
Ketua Baznas Kota Depok, Dr Endang Ahmad Yani menyampaikan bahwa program ini menjadi salah satu Langkah mengentaskan kemiskinan di Kota Depok. “Dengan pendidikan kami yakin akan bisa mengangkat derajat seseorang menjadi lebih baik. Dengan pendidikan yang tinggi, peluang bekerja semakin terbuka, maka ini menjadi salah satu cara untuk mengentaskan kemiskinan di Kota Depok,” ucap Dr Endang Ahmad Yani.
“Program Depok Cerdas ini memberikan bantuan bagi masyarakat dhuafa yang telah menyelesaikan pendidikan di bangku SMA/Sederajat namun ijazah tertahan karena terdapat tunggakan biaya pendidikan, maka Baznas Depok coba untuk bantu melunasi,” ucap Endang dalam sesi wawancara.
Wali Kota Depok Dr KH Mohammad Idris MA mengapresiasi program Baznas Depok yang banyak menyentuh generasi muda. Ia menyampaikan wajah masa depan Depok ada pada pemudanya, yang terus belajar dan berkreasi dalam melahirkan inovasi-inovasi baru. “Kolaborasi Pemkot Depok dalam membangun generasi muda memiliki tujuan agar kualitas sumber daya manusia Jakarta semakin meningkat sehingga bisa bersaing di sekala nasional bahkan internasional,”ucap Dr Mohammad Idris pada sesi wawancara.
Selanjutnya, wali kota Depok berharap kepada para penerima bantuan biaya pendidikan untuk terus belajar dan menggali potensi diri sehingga dapat memberikan manfaat kepada yang lain.