Jumat 23 Dec 2022 13:00 WIB

Song Hye-kyo Ingin Keluar dari Zona Nyaman di Proyek Terbaru

Peran Song Hye-kyo di The Glory adalah karakter yang sangat ingin dicobanya.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Indira Rezkisari
Song Hye-kyo
Foto: EPA
Song Hye-kyo

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL — Aktris Song Hye-kyo keluar dari zona nyamannya bermain dalam K-drama baru “The Glory” karya penulis skenario Kim Eun-sook. Serial yang mengusung genre thriller-suspense itu menarik perhatian Song Hye-kyo.

“Ketika saya membaca naskahnya, itu adalah genre dan karakter yang benar-benar ingin saya coba,” kata bintang serial “Descendants of the Sun” (2016) itu dilansir Soompi, Kamis (22/12/2022).

Baca Juga

Song Hye-kyo mengomentari karakternya, Moon Dong-eun adalah seorang wanita dengan jiwa yang hancur yang memiliki banyak luka dari dan dendam dari kekerasan masa kecil di sekolah. Dong-eun adalah karakter yang tidak dilindungi oleh siapapun, termasuk sekolahnya, orang tuanya, atau polisi. Dong-eun memilih mati, tetapi kemudian bertanya-tanya, “Kenapa hanya dia (korban) yang harus mati?”

“Sejak saat itu, dia (Dong-eun) merencanakan balas dendam putus asa dari pemikiran bahwa mereka yang menyiksanya harus dihukum juga,” ujar aktris kelahiran 22 November 1981 itu.

Sutradara “The Glory” Ahn Gil-ho menggambarkan sinkronisasi Song Hye-kyo dengan Moon Dong-eun lebih dari 120 persen. Sutradara Ahn mengatakan dia merinding saat menonton potongan pertama akting dari aktris tersebut.

“(Saya pikir,) sebaiknya saya tidak menjadi musuh dengan orang ini. Saya menerima teleponnya dengan baik, sebelum nadanya berdering dua kali. Anda akan mengerti ketika Anda menonton,” kata Ahn.

Selain Song Hye-kyo, “The Glory” dibintangi Lee Do-hyun, Lim Ji-yeon, Yeom Hye-ran, Park Sung-hoon, Jung Sung-il. Lee Do-hyun berbagi dirinya membaca naskah dengan cepat dan sangat penasaran dengan proyek itu. “Ada banyak poin yang membuat saya penasaran tentang karakter seperti apa Yeo-jung,” ujar Lee.

Mengenai karakternya, Lee menjelaskan Yeo-jung adalah seorang ahli bedah plastik yang tumbuh seperti bunga di rumah kaca. Meskipun Yeo-jung cerdas, dia memiliki sisi lain yang sangat berbeda dengan citranya.

“Saya menyesuaikan level (emosi saat berakting), mencobanya secara agresif dan sederhana,” kata Lee.

Lim Ji-yeon mengatakan, sangat terkejut ketika pertama kali membaca naskahnya. Dia mengatakan, sangat tenggelam dengan cerita menyegarkan dari penulis skenario Kim Eun-sook. Lim Ji-yeon memerankan penjahat untuk pertama kalinya. Dia menjelaskan karakternya, Yeon-jin adalah tokoh sentral yang menyiksa Dong-eun di sekolah menengah.

“Tidak ada alasan khusus. Begitu dia lahir, dunia sudah berpihak pada Yeon-jin. Setelah hidup keras di lingkungan yang kaya tanpa cemburu pada siapa pun, dia menikah dan memiliki anak, tetapi kemudian mengetahui bahwa Dong-eun bekerja sebagai wali kelas putrinya,” ujar Lim.

Lim menjelaskan, karakternya adalah sosok yang tidak tahu apa-apa. Karakter Yeon-jin tumbuh di lingkungan, di mana dia tidak tahu kenapa menyakiti seseorang itu buruk. Yeon-jin dapat memiliki apa pun yang dia inginkan.

“Dia adalah karakter yang tidak tahu bagaimana merasa bersalah atau menyesal telah menyakiti seseorang,” kata Lim.

Yeom Hye-ran memerankan Kang Hyun-nam, yang telah lama mengalami kekerasan dalam rumah tangga, tetapi membuat keputusan penting setelah melihat kekerasan dialami putrinya. Park Sung-hoon menggambarkan karakternya Jeon Jae-joon sebagai karakter dengan kekuatan yang menonjol kemanapun dia pergi.

“Dia (Jae-joon) adalah karakter yang dekat dengan alkohol, wanita, perjudian, dan kekerasan, tetapi terlepas dari semua itu, kekayaannya menumpuk setiap hari. Kemudian, dia jatuh ke dalam perangkap yang direncanakan oleh korban Dong-eun,” ujar Park.

Jung Dong-il berbagi karakternya, Ha Do-young adalah seseorang yang sempurna dalam segala hal. Dia memiliki kekayaan, kehormatan, dan kekuasaan. Namun, begitu mengetahui bahwa istrinya Yeon-jin adalah mantan pelaku kekerasan di sekolah, Do-young menghadapi celah besar dalam kehidupannya yang sempurna dan terjebak di persimpangan jalan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement