Jumat 23 Dec 2022 21:53 WIB

Kemenkes Bakal Penuhi Kebutuhan USG di Semua Puskesmas

Sampai akhir tahun 2022, sebanyak 66 persen Puskesmas akan tersedia USG.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Dwi Murdaningsih
Kader PKK mengukur lingkar kepala balita di Posyandu Bougenvile, Pemancar, Depok, Jawa Barat.
Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww.
Kader PKK mengukur lingkar kepala balita di Posyandu Bougenvile, Pemancar, Depok, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Kesehatan secara bertahap akan memenuhi kebutuhan USG dan antropometri di semua puskesmas dan posyandu di Indonesia. Hal itu bertujuan menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan stunting pada anak.

Salah satu agenda utama SDGs adalah menurunkan angka kematian ibu dan kematian Balita. Penyediaan pemeriksaan antenatal berkualitas tinggi dan teratur selama kehamilan akan menentukan status kesehatan ibu hamil dan anak-anak.

Baca Juga

Dalam rangka percepatan penurunan angka kematian ibu dan prevalensi Balita stunting salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil.

Hingga saat ini, diperkirakan AKI dan stunting belum mencapai target yang ditentukan yaitu 183 per 100 ribu kelahiran hidup (KH) di tahun 2024. Saat ini masih 305 per 100.000 KH. Demikian juga dengan perkiraan prevalensi balita stunting yang saat ini 24.4 persen, masih jauh dari target 14 persen di tahun 2024.