REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia memiliki laporan dari Badan Pengurangan Ancaman Pertahanan Amerika Serikat (DTRA) yang memerinci aktivitas biologis militer AS di Ukraina. Laporan tersebut mengungkapkan nama, posisi spesialis dan manajer proyek biologi, laboratorium yang terlibat, serta fakta yang mengonfirmasi pelaksanaan latihan serta pelatihan untuk melawan patogen dari infeksi yang sangat berbahaya
Informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Pasukan Perlindungan Radiasi, Kimia dan Biologi Rusia Igor Kirillov di konferensi pers di Moskow pasa Sabtu (24/12). "Laporan itu berisi informasi tentang tiga kontraktor Pentagon, data pribadi tiga puluh karyawan laboratorium, dan tujuh manajer dari Departemen Pertahanan AS," ujarnya.
"Semuanya, dengan satu atau lain cara, adalah penerima manfaat dari proyek biologis Pentagon dan terkait dengan Partai Demokrat AS, yang para pemimpinnya adalah penginspirasi ideologis penelitian biologi militer dan pencipta skema pencucian uang rahasia untuk kepentingan sempit. lingkaran perwakilan elit Amerika," katanya dikutip dari Anadolu Agency.
Kirillov mengatakan, Rusia mencoba membangun mekanisme pengawasan dalam kerangka Konvensi Senjata Biologis (BWC) untuk mencegah penelitian biologi militer ilegal. Namun dia mengaku, gagasan itu ditentang keras oleh Washington.
Pentagon dituduh secara aktif mentransfer penelitian yang gagal diselesaikan di Ukraina ke negara-negara Asia Tengah dan Eropa Timur. Secara paralel, kerja sama Departemen Pertahanan AS dengan Kenya, Kamboja, Singapura, dan Thailand semakin meningkat. Negara-negara itu, menurut Kirillov, sudah memiliki laboratorium menjadi perhatian khusus militer AS.
Mengomentari hasil konferensi BCW baru-baru ini di Jenewa, Kirillov mengatakan, acara tersebut mengungkapkan kontradiksi yang mendalam dan sebagian besar diabaikan di media Barat. Dia melihat, topik penelitian biologi militer tidak nyaman bagi Barat.