REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Sebanyak 71 pesawat angkatan udara China termasuk jet tempur dan drone memasuki zona identifikasi pertahanan udara Taiwan dalam 24 jam terakhir. Kementerian Pertahanan Taiwan pada Senin (26/12/2022) mengatakan, serangan itu termasuk 43 pesawat China yang melintasi garis median Selat Taiwan.
Kantor Berita Pusat resmi Taiwan mengatakan, ini adalah serangan angkatan udara China terbesar. Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, yang berbicara dalam upacara militer pada Senin pagi, menegaskan kembali perlunya peningkatkan kapasitas pertahanan Taiwan, karena perluasan otoritarianisme yang terus-menerus. Namun dalam pidatonya, Tsai tidak menyinggung aktivitas terbaru China di sekitar kawasannya.
“Semakin banyak persiapan yang kita buat, semakin kecil kemungkinan akan ada upaya agresi yang gegabah. Semakin kita bersatu, Taiwan akan semakin kuat dan aman,” kata Tsai.
Menurut Kementerian Pertahanan beberapa pesawat China, yang sebagian besar jet tempur, sempat melintasi garis median di Selat Taiwan yang sensitif sebelum kembali ke China. Tujuh kapal angkatan laut China juga terdeteksi di dekat Taiwan. Militer China juga mengirimkan pesawat peringatan dini, peperangan elektronik dan antikapal selam, serta drone, ke zona identifikasi pertahanan udara selatan Taiwan, atau ADIZ. Laporan Kementerian Pertahanan merinci aktivitas China di dekat Taiwan selama 24 jam hingga Ahad (25/12/2022) sekitar pukul 6 pagi waktu setempat.
Taipei telah mengeluhkan misi berulang kali oleh angkatan udara China selama dua tahun terakhir. Militer China seringkali menggelar operasi di wilayah selatan ADIZ.
Taiwan mengirim pesawat tempur untuk memperingatkan pesawat China. Sementara sistem rudal memantau penerbangan mereka. China telah meningkatkan tekanan diplomatik, militer, dan ekonomi dalam beberapa tahun terakhir di Taiwan.
China mengeklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya. Sementara Taiwan menolak klaim China tersebut. Pemerintah Taiwan mengatakan, mereka menginginkan perdamaian tetapi akan mempertahankan diri jika diserang.
China mengkonfirmasi telah melakukan "latihan serangan" di laut dan wilayah udara di sekitar Taiwan pada Ahad (25/12/2022). Latihan ini sebagai tanggapan atas provokasi dari Taiwan. Taiwan mengatakan, latihan itu menunjukkan bahwa Beijing menghancurkan perdamaian regional dan berusaha mengintimidasi rakyat Taiwan.