Kamis 29 Dec 2022 11:20 WIB

Pemerintah AS Tekan Maskapai Southwest Soal Pembatalan Penerbangan

Pembatalan Southwest masih berlangsung saat maskapai lain sudah mulai pulih.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Menteri Transportasi Amerika Serikat (AS) Pete Buttigieg menambah tekanan pada Maskapai Southwest. Ia mengatakan pembatalan ribuan penerbangan mengindikasi kegagalan sistem.
Foto: EPA-EFE/TANNEN MAURY
Menteri Transportasi Amerika Serikat (AS) Pete Buttigieg menambah tekanan pada Maskapai Southwest. Ia mengatakan pembatalan ribuan penerbangan mengindikasi kegagalan sistem.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Transportasi Amerika Serikat (AS) Pete Buttigieg menambah tekanan pada Maskapai Southwest. Ia mengatakan pembatalan ribuan penerbangan mengindikasi kegagalan sistem.

"Kami melewati titik di mana mereka dapat mengatakan ditimbulkan masalah cuaca, jangan salah paham, semua ini dimulai dengan cuaca buruk, kami melihat dampak musim dingin pada negara dan sangat mengganggu semua penerbangan," katanya dalam wawancara yang diunggah ABC News di situsnya, Kamis (29/12/2022).

NBC News melaporkan setidaknya 60 orang meninggal akibat insiden yang berkaitan dengan cuaca di AS. Buttigieg mengatakan sistem penerbangan dan maskapai lainnya tampaknya pulih dari gangguan cuaca.

"Jadi ini mengindikasi kegagalan sistem (di Southwest) dan mereka harus memastikan penumpang-penumpang yang terdampar untuk sampai ke tempat tujuan mereka dan mereka memberi kompensasi yang cukup tidak hanya penerbangan itu sendiri, tapi juga hal-hal seperti hotel, transportasi darat, seperti makanan karena semua ini 'tanggung jawab' maskapai," katanya.

Ia mengatakan telah berbicara dengan pemimpin maskapai tersebut. Maskapai AS membatalkan ribuan penerbangan karena badai musim dingin yang menyapu sebagian besar negara itu sebelum dan selama musim liburan Natal akhir pekan lalu.

Namun kesulitan Southwest masih berlangsung saat maskapai lain sudah mulai pulih. Sejak Jumat (23/12/2022) lalu Southwest membatalkan 14.500 penerbangan. Pada Rabu (28/12/2022) kemarin situs pelacak pesawat, FlightAware maskapai itu membatalkan 2.500 penerbangan.

Southwest mengatakan mereka akan mengganti ongkos penumpang dan telah memproses ribuan permintaan. Mereka mengatakan pegawai maskapai itu membantu kru di banyak fungsi.

Dalam pernyataan tertulis maskapai Delta Air Lines mengatakan mereka membatasi tarif untuk pasar domestik dan internasional di mana Southwest beroperasi. Program itu mencakup 700 pasar nonstop dan berlaku sampai 31 Desember. Maskapai United dan American mengumumkan program serupa.

Anggota Komite Transportasi dan Infrastruktur House of Representative AS Rick Larsen mengatakan sejak 24 Desember lalu Southwest memperlakukan pembatalan penerbangan dapat "dikendalikan" yang memicu insiden penggantian ongkos dan biaya tiket penuh.

CEO Southwest Bob Jordan mengatakan maskapai itu perlu memperbaharui sistem lamanya. Dalam sebuah pesan video ia meminta maaf kepada pelanggan dan karyawan.

Pada Rabu kemarin saham Southwest turun lebih dari 5 persen setelah turun 6 persen pada hari Selasa. Beberapa pengatamat mengatakan pembatalan penerbangan akan menekan laba di kuartal keempat.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement