Sabtu 31 Dec 2022 12:15 WIB

Kimia Farma Sepakati Investasi AII dan CIJZ Rp 1,86 Triliun ke Anak Usaha Apotek

Akar Investasi kini miliki 20 persen saham dan Kimia Farma capai 59,9 persen

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Dalam rangka pengembangan industri healthcare di Indonesia, PT Kimia Farma Tbk melakukan pengalihan saham anak usahanya PT Kimia Farma Apotek. Hal ini dituangkan melalui penandatanganan akta jual beli saham Kimia Farma Apotek yang dimiliki Kimia Farma dengan para investor.
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Dalam rangka pengembangan industri healthcare di Indonesia, PT Kimia Farma Tbk melakukan pengalihan saham anak usahanya PT Kimia Farma Apotek. Hal ini dituangkan melalui penandatanganan akta jual beli saham Kimia Farma Apotek yang dimiliki Kimia Farma dengan para investor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka pengembangan industri healthcare di Indonesia, PT Kimia Farma Tbk melakukan pengalihan saham anak usahanya PT Kimia Farma Apotek. Hal ini dituangkan melalui penandatanganan akta jual beli saham Kimia Farma Apotek yang dimiliki Kimia Farma dengan para investor.

Adapun para investor yang terlibat yaitu PT Akar Investasi Indonesia yang merupakan anak perusahaan Indonesia Investment Authority dan CIZJ Limited yang merupakan anak perusahaan Silk Road Fund Co Ltd.

Direktur Utama Kimia Farma David Utama mengatakan Kimia Farma telah melakukan kesepakatan dengan Akar Investasi Indonesia dan CIZJ Limited dapat berinvestasi Kimia Farma Apotek secara langsung sebesar Rp 1,86 triliun melalui pengambilalihan sebagian saham Kimia Farma Apotek milik Kimia Farma senilai Rp 460 miliar dan pengambilan saham baru Kimia Farma Apotek senilai Rp 1,4 triliun untuk mendukung modal kerja dan pengembangan bisnis.

“Kimia Farma Apotek akan melakukan pengembangan usaha melalui new business model with digitalization, dengan melakukan kombinasi offline dan online store dengan strategi omnichannel, integrasi apotek-klinik-lab diagnostika, serta new digital channel,” ujarnya, Sabtu (31/12/2022).

Menurutnya saat ini, jumlah outlet existing yang dimiliki sebanyak 1.195 apotek, 410 klinik, dan 72 laboratorium klinik yang tersebar di Indonesia.“Pengembangan layanan apotek dan klinik terus dilakukan dengan melihat peluang pasar yang ada. Tujuannya agar masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan yang berkualitas. Kimia Farma menetapkan pelaksanaan pengembangan melalui Partnership Strategy dengan perusahaan rekanan bisnis seperti AII dan CIZJ yang dapat memberikan manfaat untuk mengembangkan operational excellence & service experience,” ucapnya.

Dengan bergabungnya PT Akar Investasi Indonesia dan CIZJ Limited dengan Kimia Farma dapat mendukung pengembangan bisnis Kimia Farma agar memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan yang berkualitas. Adapun dalam keterbukaan informasi Kimia Farma dijelaskan setelah transaksi ini maka susunan pemegang saham Kimia Farma Apotek sebesar Kimia Farma 59,99 persen; Akar Investasi Indonesia 20 persen; CIZJ Limited 20 persen; dan Yayasan Kesejahteraan Keluarga Kimia Farma 0,01 persen. Sebelumnya, Kimia Farma menguasai 99,99 persen saham Kimia Farma Apotek.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement