Senin 02 Jan 2023 06:05 WIB

5 Jenis Sarapan Ini Paling Sering Dikonsumsi Orang-Orang yang Berumur Panjang

Orang yang memiliki usia hidup lama ternyata makan makanan tertentu untuk sarapan.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Nora Azizah
Orang yang memiliki usia hidup lama ternyata makan makanan tertentu untuk sarapan.
Foto: Pixabay
Orang yang memiliki usia hidup lama ternyata makan makanan tertentu untuk sarapan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian masyarakat mungkin perlu memikirkan kembali isi piring sarapan. Penulis buku “The Blue Zone American Kitchen”, Buettner, mempelajari pola makan pagi dari orang-orang yang tinggal di ‘Zona Biru’, yakni lima tempat di dunia yang merupakan tempat hidup orang-orang dengan usia hidup paling lama.

Buettner mengatakan bahwa mereka yang di dalam Zona Biru itu menganggap sarapan sebagai makanan terpenting, sehingga dimulai dengan asupan nutrisi yang luas. Sementara sarapan khas Amerika seperti sereal atau kue panggang, sering penuh dengan tambahan gula.

Baca Juga

Dilansir dari Insider, Ahad (1/1/2023), seorang ahli gizi menganalisis lima sarapan yang termasuk dalam penelitian Buettner, dan alasan yang membuat kelimanya begitu sehat.

 

1. Cornflake dapat meningkatkan kesehatan jantung

Buettner yang merupakan penulis buku , mengatakan bahwa di Zona Biru pertama yakni Loma Linda, California, sarapan mereka adalah cornflake original. Seventh-day Adventist John Kellogg adalah orang pertama yang menemukan dan mempromosikan flake dan cornflake sebagai sarapan.

Kellogg menemukan sereal sebagai makanan sarapan yang mudah dicerna. Ide untuk memasukkan gula ke dalam sereal dan memasarkannya ke masyarakat umum, adalah ide saudara laki-laki Kellogg.

Ahli gizi Stacey Simon mengatakan bahwa sereal gandum tanpa tambahan gula bisa menjadi pilihan yang bagus di pagi hari, terutama jika dipasangkan dengan lemak atau protein sehat untuk nutrisi tambahan.

 

2. Sup miso dengan nasi tinggi protein dan rendah lemak jenuh

Buettner mengatakan bahwa orang-orang di Zona Biru berikutnya, Okinawa, Jepang, biasanya makan sup miso untuk sarapan dengan umbi-umbian dan tahu. Makanan itu secara tradisional dibuat dengan ubi ungu, yang dikukus atau ditumis dengan bawang putih, minyak wijen, dan daun bawang.

Sarapan ini penuh dengan vitamin dan mineral dari berbagai sayuran. Tahu tinggi vitamin dan protein, tapi rendah lemak jenuh. Ini biasanya juga dikonsumsi bersama teh hijau, yang telah terbukti memiliki berbagai manfaat termasuk menurunkan risiko penyakit jantung, menurunkan kolesterol, meningkatkan kesehatan usus, dan menurunkan kadar gula darah.

 

3. Yoghurt kambing dengan kacang dan madu

Di Zona Biru lainnya, Ikaria, mereka konsumsi yogurt susu kambing sebagai sarapan, dengan topping kacang dan madu. Yoghurt ini sering disantap dengan roti dan buah musiman. Dia mengatakan mereka juga akan melakukan rotasi teh herbal, seperti teh oregano, teh rosemary, teh sage, dan teh catnip.

Susu kambing mengandung lebih banyak protein daripada susu sapi dan dapat membantu tubuh menyerap nutrisi penting lainnya. Kacang-kacangan juga merupakan sumber protein dan lemak sehat yang baik.

 

4. Sup minestrone sarat dengan omega-3 dan serat

Sarapan tidak dianggap sebagai makanan yang sangat penting di Sardinia, Italia. Karena begitu banyak orang Sardinia memulai hari mereka dengan hidangan makan siang, dan seringkali sup minestrone yang terdiri dari sayuran, pasta, kacang-kacangan, dan parmesan, disantap sebagai menu sarapan.

Sup dimakan dengan sourdough dan keju susu domba, serta kopi hitam. Sup minestrone adalah salah satu sarapan favorit Buettner karena kandungan seratnya yang tinggi dari kacang-kacangan dan sayuran. Serat ini membantu memberi makan bakteri di usus, yang dapat bermanfaat bagi pencernaan dan sistem kekebalan tubuh.

 

5. Kacang hitam, tortilla jagung, dan alpukat

Sarapan Blue Zone terakhir berasal dari Nicoya, Kosta Rika, Buettner mengatakan masyarakat di sana biasanya makan kacang hitam yang dimasak dengan bawang putih, bawang merah, dan daun salam, bersama tortilla jagung gandum. Terkadang dengan nasi, alpukat, dan pepaya.

Kacang hitam tinggi serat, protein, folat, potasium, dan antioksidan. Meskipun kacang hitam adalah karbohidrat, sebenarnya itu tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah seperti nasi atau tortilla saja.

Alpukat mengandung lemak sehat yang tinggi, yang dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung dan mengurangi peradangan. Pepaya adalah sumber vitamin C yang bagus dan dapat membantu meningkatkan pencernaan. Kopi juga dapat mengurangi risiko terkena sirosis hati, kanker, dan penyakit Alzheimer.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement