Selasa 03 Jan 2023 05:55 WIB

Peneliti: Covid-19 di Megapolitan China Hampir Berakhir

Puncak pandemi Covid-19 di kota-kota megapolitan hampir berakhir

Petugas kesehatan membawa seseorang ke rumah sakit, di Shanghai, China, Jumat, 23 Desember 2022. Rumah sakit di China berjuang untuk mengatasi karena meningkatnya jumlah kasus COVID-19. Sejak pencabutan mendadak pembatasan COVID-19 domestik, kasus-kasus meroket di China, menyebabkan bisnis tutup karena karyawan sakit, sekolah beralih ke kelas online, dan apotek berjuang dengan tingginya permintaan. Pada 21 Desember, akun WeChat resmi Rumah Sakit Shanghai Deji menerbitkan postingan dengan perkiraan 5,43 juta kasus positif di kota tersebut dan memperkirakan 12,5 juta dapat terinfeksi pada akhir tahun. Sehari setelahnya, postingan tersebut tidak lagi tersedia.
Foto: EPA-EFE/ALEX PLAVEVSKI
Petugas kesehatan membawa seseorang ke rumah sakit, di Shanghai, China, Jumat, 23 Desember 2022. Rumah sakit di China berjuang untuk mengatasi karena meningkatnya jumlah kasus COVID-19. Sejak pencabutan mendadak pembatasan COVID-19 domestik, kasus-kasus meroket di China, menyebabkan bisnis tutup karena karyawan sakit, sekolah beralih ke kelas online, dan apotek berjuang dengan tingginya permintaan. Pada 21 Desember, akun WeChat resmi Rumah Sakit Shanghai Deji menerbitkan postingan dengan perkiraan 5,43 juta kasus positif di kota tersebut dan memperkirakan 12,5 juta dapat terinfeksi pada akhir tahun. Sehari setelahnya, postingan tersebut tidak lagi tersedia.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Puncak pandemi Covid-19 di kota-kota megapolitan China, seperti Beijing, Shanghai, dan Guangzhou, hampir berakhir pada Januari 2023, demikian hasil penelitian tim riset terkemuka setempat, Ahad (1/1/2023).

Sementara di kota-kota sedang, kecil, dan daerah pinggiran diperkirakan akan berakhir pada Januari-Februari saat puncak arus mudik dan balik Tahun Baru Imlek.

Baca Juga

Prediksi tersebut didasarkan pada jumlah kunjungan pasien ke klinik kesehatan di Kota Guangzhou, Provinsi Guangdong, pada 23 Desember 2022 yang menurun drastis dari 60.000 orang menjadi 19.000 orang.

Otoritas Kota Guangzhou memperkirakan puncak pandemi akan berakhir sebelum Tahun Baru Imlek.

Puncak pandemi di wilayah pinggiran, kota kecil, dan kota sedang di China diperkirakan terjadi pada pertengahan hingga akhir Januari karena pada saat itu terjadi gelombang kedatangan pemudik.

Para peneliti mengingatkan pentingnya perhatian tenaga perawatan medis di daerah perdesaa, kota kecil, dan kota sedang, terutama yang banyak dihuni kalangan lansia dan masyarakat yang memiliki penyakit bawaan.

Tahun Baru telah tiba dan Imlek semakin dekat sehingga daerah-daerah perdesaan yang sumber daya medisnya relatif lemah harus menjadi perhatian utama, demikian Chen Saijuan salah satu peneliti Chinese Academy of Engineering dikutip media resmi China.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement