Selasa 03 Jan 2023 12:50 WIB

Mengenalkan Masjidil Haram kepada Anak-anak

Masjidil Haram mengerahkan personelnya untuk melindungi jamaah dari cuaca ekstrem.

Anak penghafal Alquran bersama Syekh Abdurrahman Sudais
Foto: Youtube
Anak penghafal Alquran bersama Syekh Abdurrahman Sudais

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Sekelompok anak sekolah al-Abna an-Nujabaa mengunjungi Masjidil Haram di Makkah Arab Saudi, beberapa waktu lalu. Mereka disambut pengurus dua masjid suci al-Haram dan Nabawi di sana. Kedatangan mereka juga difasilitasi sejumlah lembaga.

Petugas humas pengurus dua masjid suci, Noof Housawi, menjelaskan, kunjungan dan pembelajaran itu dirancang untuk menginspirasi anak-anak mengenai sejarah dan kearifan Masjidil Haram.

"Sesi-sesi tersebut meliputi etika dan aturan memasuki Masjidil Haram, cerita tentang para nabi dan kegiatan interaktif untuk memperkaya pengetahuan anak-anak dan memajukan sistem pendidikan bagi perempuan,” kata Housawi dilansir dari Arab News, Selasa (3/1/2023).

Pengurus dua masjid suci juga menugaskan personelnya yang hafal Alquran untuk memimpin sesi pembacaan Surah Al-Fatihah, sambil menyebutkan keutamaan dan kepentingannya, serta mendengarkan pembacaan surah oleh para siswa.

“Departemen Umum kewanitaan menghubungi instansi eksternal untuk bermitra, dan mengajak mereka untuk sama-sama mengenal dan menjaga masjid suci. Kesempatan ini harus dimanfaatkan oleh anak-anak mengenal masjid suci," kata Housawi.

Selain itu, pemandu juga menyampaikan kisah para nabi yang terlibat dalam pembangunan Masjidil Haram. 

Masjid suci belakangan ini kerap diguyur hujan deras yang disertai petir dan angin kencang. Hal itu mengakibatkan petugas yang berjaga di masjid suci harus bertugas ekstra melindungi dan memastikan jamaah yang beribadah di sana selamat dan tetap nyaman.

Kepresidenan Umum Dua Masjid Suci mengerahkan peralatan dan tenaga untuk mengeringkan lantai Masjidil Haram di Makkah yang basah akibat diguyur hujan pada Senin (2/1/2024), sehingga tidak ada jamaah maupun peziarah yang terluka akibat lantai yang basah tersebut.

Mataf atau area tawaf di sekitar Ka'bah, area ibadah, pintu masuk, dan pintu keluar telah disiapkan untuk menghadapi curah hujan, dan upaya telah diintensifkan untuk memastikan bahwa air hujan dikeringkan dan lantai dikeringkan untuk memastikan keselamatan jamaah dan peziarah saat mereka melakukan ritual mereka. Hujan dipandang sebagai tanda rahmat dalam Islam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement