REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Humpuss Maritim Internasional (HUMI) mematok target agresif yakni pertumbuhan pendapatan yang terus berkesinambungan setiap tahunnya. Anak usaha PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) ini telah melihat sejumlah peluang pada pengangkutan energi ke depan.
Direktur Utama HUMI Tirta Hidayat mengatakan, perseroan memiliki target yang sejalan dengan rencana pemerintah untuk mengembangkan sektor energi ke depan. "HUMI mempelajari dan mengkaji secara mendalam peluang yang ada pada bidang kemaritiman untuk pertumbuhan bisnis," ujar Tirta dalam siaran persnya, Selasa (3/1/2023).
Tirta menuturkan, HUMI telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengejar pertumbuhan positif ke depan. Salah satunya, dengan meningkatkan kerja sama dengan sejumlah perusahaan ternama bidang logistik seperti Mitsui OSK Lines (MOL) dari Jepang yang telah bermitra dengan HUMI lebih dari 30 tahun.
Tirta melanjutkan, untuk jangka pendek pada 2023, HUMI akan fokus untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat melalui empat strategi. Pertama, menjajaki peluang untuk penambahan jumlah kapal untuk memenuhi permintaan pasar.
Kedua, mempererat hubungan baik dengan penyewa baik dengan sesama swasta maupun dengan pemerintah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan mitra global HUMI.
Ketiga, HUMI akan memperluas layanan dan pertumbuhan pendapatan dengan mengintegrasikan lini bisnis yang ada di HUMI saat ini. Terakhir, HUMI akan terus menjaga dan meningkatkan komitmen dan kepedulian terkait lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik.
Direktur HUMI, Dedi Hudayana menyampaikan, pemanfaatan teknologi menjadi fokus pada 2023. Pada tahap awal, HUMI melalui anak usaha PT MCS Internasional (MCSI) akan mulai melakukan digitalisasi pada proses rekrutmen awak kapal.
Digitalisasi sisi rekrutmen awak ini sangat penting lantaran adanya ekspansi penyediaan dan pengelolaan kapal yang berdampak pada peningkatan jumlah awak kapal. Selain untuk rekrutmen, kata Dedi, digitalisasi juga dikembangkan untuk memantau kapal dan meningkatkan kualitas hubungan antara perusahaan dengan pelanggan.
“Keunggulannya tentunya selain untuk branding perusahaan, juga untuk mencegah fraud, biaya lebih terkontrol, kecepatan proses lebih terukur, serta integrasi proses di kapal dan darat sebagai wujud pengelolaan fasilitas penyewa yang lebih baik,” ujarnya.