REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Film horor perdana sutradara Garin Nugroho berjudul Puisi Cinta yang Membunuh memiliki karakter LGBTQ. Dalam film produksi Starvision Plus tersebut, tokoh lesbian diperankan oleh Kelly Tandiono (karakter di film bernama Deren) dan Izabel Jahja (karakternya bernama Ellen).

Produser Starvision Plus, Chand Parwez Servia, membantah film tersebut mengampanyekan LGBTQ. Menurut dia, kemunculan karakter tersebut hanyalah gambaran bahwa ada hal-hal di dunia ini yang tidak bisa ditutupi.

“Ada hal yang tidak bisa ditutupi, tapi bagaimana kita tidak mengampanyekan hal yang terjadi di masyarakat, untuk tidak terjadi menyebar. Tapi kalau dengan cara menunjukkan bahwa sesuatu yang buruk mendapatkan celaka, malah ini jadi sebuah ilustrasi bukan?,” jelasnya saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (5/1/2023).

Selain itu, Parwez menegaskan Starvision selalu concern dengan isu tersebut dan sangat berhati-hati. Dalam film ini, karakter tersebut diperlihatkan secara negatif dan celaka, tidak seperti film-film di luar yang justru memperlihatkan karakter seperti ini dengan positif.

Deren digambarkan memiliki sifat buruk dan mengusik kehidupan Ranum (diperankankan oleh Mawar de Jongh) hingga sesuatu terjadi padanya.

“Mau bagaimana pun, selalu ada contoh baik dan buruk. Ini adalah contoh tokoh yang buruk, hingga dicelakain,” kata Parwez.

Adegan lesbian tokoh Deren di film Puisi Cinta yang Membunuh terlihat pada menit ke-26 hingga ke-28. Deren yang merupakan salah satu dosen Ranum terlihat saling menggoda Ellen yang sedang mandi di bathub. Keduanya saling bertatapan, hingga akhirnya Deren bermesraan dengan Ellen.

Puisi Cinta yang Membunuh merupakan film dengan kategori dewasa 17+. Ada adegan dewasa lain yang diperlihatkan seperti adegan gore yang bisa membuat penonton meringis.