REPUBLIKA.CO.ID, JEPARA -- Layanan pengisian bahan bakar di Kepulauan Karimunjawa pulih. Hal ini disambut gembira para nelayan. Itu artinya, mereka sudah dapat mengakses BBM untuk keperluan melaut.
Mujahid (46 tahun), salah seorang nelayan di Karimunjawa, mengaku sejak lalu lintas penyeberangan terhenti dan pengapalan BBM reguler terhenti, para nelayan di Karimunjawa juga sulit mengakses BBM. “Sekarang, layanan BBM sudah normal kembali, maka kami dan para nelayan lain sudah bisa mendapatkan biosolar untuk BBM melaut,” ungkapnya, Jumat (6/1/2023).
Ia juga menyampaikan, saat ini gelombang laut memang masih belum sepenuhnya aman untuk untuk aktivitas pelayaran, terutama nelayan yang hanyamenggunakan kapal kecil. Namun dengan ketersediaan BBM untuk melaut, para nelayan akan dapat beraktivitas kembali mencari ikan, kapanpun.
“Terutama saat gelombang laut di perairan Karimunjawa relatif lebih aman,” tegasnya.
Warga Karimunjawa lainnya, Ali menuturkan, dengan tibanya KRI Makassar (590) yang mengangkut BBM dan logistik ke Karimunjawa, kini masyarakat (termasuk nelayan) sudah dapat mengisi BBM kembali.
Ia mengungkapkan hingga saat ini gelombang masih sangat tinggi di perairan kepulauan Karimunjawa. Sehingga tidak memungkinkan bagi beberapa kapal untuk melaut.
Oleh karena itu dukungan kapal TNI AL ini sangat membantu masyarakat yang ada di Karimunjawa. Sehingga kebutuhan nelayan dan msyarakat sudah bisa diakses kembali.
Hal ini diamini oleh Camat Karimunjawa, Muslikhin. Ia mewakili masyarakat Karimunjawa sangat berterima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam pengiriman BBM ke Karimunjawa yang masih terkendala cuaca buruk.
Menurutnya, BBM selama ini memang menjadi salah satu kebutuhan utama bagi masyarakat yang ada di Kepulauan Karimunjawa. “Karena selain usaha wisata, masyarakat yang ada di Karimunjawa umumnya juga bermatapencaharian sebagai nelayan untuk menopang kehidupan Mereka,” jelasnya.