Jumat 06 Jan 2023 15:51 WIB

Vaksin Baru Dikembangkan untuk Cegah Sekaligus Lawan Kanker Otak

Tim ilmuwan AS yang mengembangkan vaksin menyebut proyeknya menjanjikan.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Vaksin (ilustrasi). Ilmuwan asal AS mengembangkan vaksin yang bisa mencegah sekaligus melawan kanker otak.
Foto: www.pixabay.com
Vaksin (ilustrasi). Ilmuwan asal AS mengembangkan vaksin yang bisa mencegah sekaligus melawan kanker otak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ilmuwan mengembangkan vaksin baru untuk melawan kanker otak. Vaksin tersebut memberikan harapan baru, sebab bekerja dengan cara mengubah sel kanker secara genetik sehingga mengubahnya menjadi pembunuh kanker itu sendiri.

Vaksin itu sekaligus untuk menghentikan penyakit agar tidak berulang. Dalam percobaan yang dilakukan para peneliti, eksperimen berhasil pada tikus yang membawa sel kanker yang berasal dari manusia, sehingga bisa menjadi simulasi kondisi pasien.

Baca Juga

Bentuk kanker otak yang diteliti adalah jenis paling mematikan yang disebut glioblastoma. Penulis studi, Khalid Shah, menjelaskan bahwa pendekatan terapi sel baru itu menargetkan tumor otak yang ada dan menginduksi kekebalan jangka panjang.

"Dengan menggunakan rekayasa gen, kami menggunakan kembali sel kanker untuk mengembangkan terapi yang membunuh sel tumor dan menstimulasi sistem kekebalan untuk menghancurkan tumor primer dan mencegah kanker," ujar Shah.

Shah merupakan peneliti dari Brigham and Women's Hospital di Boston, Amerika Serikat. Dia menyoroti bahwa suntikan vaksin terbukti aman, dapat diterapkan, dan efektif pada model hewan pengerat. Itu menerbitkan optimisme menuju terapi pada pasien manusia.

Lazimnya, para ilmuwan fokus pada sel tumor yang tidak aktif saat menguji penelitian. Namun, Shah dan timnya berfokus pada sel tumor yang hidup. Mirip dengan burung yang kembali ke sarangnya, Shah menemukan sel-sel tumor hidup menempuh jarak jauh melintasi otak untuk kembali ke lokasi sesama sel tumor lainnya. 

Setelah menemukan ini, dia dan tim peneliti menggunakan kembali sel tersebut untuk melepaskan agen pembunuh tumor dengan menggunakan alat pengeditan gen. Sel-sel yang baru direkayasa tersebut dirancang untuk mengekspresikan faktor-faktor yang akan membuatnya lebih mudah untuk ditargetkan dan diingat oleh sistem kekebalan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement