Selain masalah sampah, ia juga menerima laporan tentang penggunaan toilet yang tidak semestinya. Banyak pengunjung yang menggunakan fasilitas toilet untuk mandi. Padahal, toilet Masjid Al Jabbar tidak untuk mandi. Hal ini menyebabkan area toilet licin dan banyak genangan air.
"Saya mendapat pesan dari Pak Gubernur, ternyata di toilet sini banyak yang mandi sehingga lantainya becek ke mana-mana, dan akhirnya jadi tidak tertib," kata Setiawan.
Ia meminta petugas kebersihan dan keamanan yang ada di area toilet terus mengingatkan pengunjung bahwa toilet tersebut tidak untuk mandi. "Kami dan teman-teman kebersihan akan kerepotan membersihkan yang semestinya memang bukan peruntukannya," katanya.
Setiawan pun mengapresiasi langkah para petugas kebersihan dan keamanan yang rajin mengingatkan pengunjung untuk menjaga kebersihan melalui pengeras suara. Menurut Setiawan, langkah edukasi tersebut penting dilakukan untuk meningkatkan kesadaran pengunjung.
Ia meminta seluruh petugas kebersihan dan keamanan di Masjid Al Jabbar tidak segan dan tidak bosan menegur pengunjung yang kedapatan mengotori masjid. "Pada dasarnya kita pun sangat senang kalau masjid dikunjungi banyak orang, banyak massa, karena tujuan membuat masjid adalah menjadikan bangunan ini milik masyarakat. Tapi di sisi lain, sebagai pengelola, kita pun berhak mengingatkan bahwa ini adalah lingkungan yang perlu kita jaga secara bersama," ujar Setiawan.
"Jadi kita jangan segan-segan harus terus memberitahu, jangan bosan-bosan untuk terus mengingatkan (pengunjung)," imbuhnya.