REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Pejabat Thailand menemukan aset milik kedua anak pemimpin junta Myanmar selama penggerebekan di apartemen seorang taipan Myanmar di Bangkok, yang dituduh melakukan perdagangan narkoba dan pencucian uang. Akta kepemilikan dan buku bank milik putri dan putra Min Aung Hlaing ditemukan di rumah Tun Min Latt, ketika ditangkap di ibu kota Thailand September lalu.
Tun Min Latt bersama dengan tiga warga negara Thailand lainnya ditangkap atas tuduhan konspirasi untuk memperdagangkan narkoba dan pencucian uang. Tun Min Latt, yang berbisnis di bidang perhotelan, energi, dan pertambangan, adalah rekan dekat Min Aung Hlaing, yang memimpin kudeta Myanmar.
Tiga sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters, Tun Min Latt telah memberikan pasokan logistik untuk militer Myanmar. Sebuah foto menunjukkan Tun Min Latt dan Min Aung Hlaing terlihat bersama di pameran senjata pada 2019.
Tun Min Latt saat ini dalam penahanan pra-sidang. Pengacaranya tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar. Sementara dua anak Min Aung Hlaing tidak menghadapi tuntutan hukum atas aset tersebut. Dua orang yang mengetahui kasus tersebut menambahkan, pihak berwenang Thailand tidak menganggap mereka relevan dengan penyelidikan terhadap Tun Min Latt.