Kampus—Mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Athi’ Nur Auliati Rahmah , lulus S1 dengan prediket cumlaude (dengan pujian) dalam waktu 3,4 tahun tanpa skripsi. Ia juga berhasil lolos masuk University of Bristol, Inggris dengan memperoleh Beasiswa Indonesia Maju (BIM). Bagaimana caranya ?
Athi’ adalah mahasiswa berprestasi UNY yang sempat menggemparkan media sosial karena prestasinya. Pencapaian ini merupakan hasil dari kerja keras Athi’ meraih prestasi semasa duduk di bangku kuliah. Ia begitu semangat untuk meraih prestasi karena ingin menerapkan ilmu yang didapatnya selama kuliah. Baginya, berusaha meraih prestasi pada dasarnya dengan latihan untuk mengatur hidup dan aktivitas.
“Kita berusaha melakukan hal-hal lebih di luar kuliah untuk membiasakan mempersiapkan diri ke jenjang profesional,” ungkap Athi’ seperti dirilis laman puspresnas.
Dia berhasil meraih medali emas di ajang Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) bidang lomba poster digital yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2021. Topik poster yang diangkatnya mengenai kesetaraan gender dan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kemendikbudristek.
“Saat sosialisasi LIDM digencarkan Puspresnas, saat itu saya sedang mengabdi di SD pelosok Madura dalam program Kampus Mengajar angkatan 1 yang diselenggarakan oleh Kampus Mengajar. Pada suatu kesempatan mengajar, ada siswi saya yang nyeletuk ‘ternyata perempuan juga bisa bercita-cita tinggi ya, Kak’. Saya jadi ‘relate’ dengan topik LIDM, yaitu kesetaraan gender dan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kemudian, karya desain poster yang saya kirim di LIDM ini saya kembangkan dari artikel ilmiah yang saya susun dari pengabdian Kampus Mengajar,” cerita Athi’
Sebelum berhasil meraih medali emas, anak dari seorang guru SD ini sempat mengalami fase down. Hal ini karena ia pernah mengalami kegagalan saat mengikuti LIDM 2019 dan LIDM 2020. Namun Athi’ berhasil mengatasi fase tersebut dengan menyadari bahwa proses meraih prestasi memang penuh kegagalan atau kekalahan yang merupakan bagian dari proses pembelajaran.
“Dimana cita-cita harusnya melihat ke depan, tidak melihat ke belakang. Saya sadar bahwa proses meraih prestasi memang seperti itu. Kegagalan atau kekalahan itu kemudian dijadikan sebagai bagian dari proses pembelajaran,” tutur Athi'.
Alumni Prodi Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNY ini juga memperoleh juara 1 Talent Challenge dalam acara Persembahan Puncak Prestasi Talenta tahun 2021 dan meraih juara 1 mahasiswa berprestasi UNY di tahun 2021. Tidak hanya kegiatan perlombaan, Athi’ juga mengikuti MBKM program Kampus Mengajar di pelosok Madura. Hal ini sejalan dengan cita-citanya yaitu ingin menjadi pengajar.
Selama menempuh jenjang S1 di UNY, ia memperoleh tiga beasiswa. Yaitu beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) tahun 2019-2020 dari Ristekdikti, Djarum Beasiswa Plus tahun 2020-2021 dari Djarum Foundation, dan Potongan Uang Kuliah Tunggal Kampus Mengajar 2021 dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Kemendikbudristek.
Dari perolehan prestasi ini, Athi’ mendapatkan apresiasi Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) dari UNY sehingga ia bisa lulus tanpa skripsi. Prestasi tersebut juga mengantarkan Athi memperoleh Beasiswa Indonesia Maju (BIM). BIM diberikan oleh Kemendikbudristek dan LPDP tanpa kurasi. BIM adalah program beasiswa yang diberikan kepada peserta didik/lulusan yang berprestasi pada bidang akademik dan non-akademik.
Adapun beasiswa yang diperoleh a adalah beasiswa pendidikan penuh di pendidikan Magister jurusan Nanoscience and Functional Nanomaterials, School of Physics, University of Bristol. University of Bristol. Ini merupakan perguruan tinggi yang masuk Top 10 di United Kingdom (UK) dan Top 61 di dunia. University of Bristol juga diakui di seluruh dunia untuk penelitian perintis dalam mekanika kuantum, semikonduktor, benda terkondensasi dan fisika logam, sinar kosmik dan astrofisika, glasiologi, interferometeri sinar X, optik topologi, ilmu nano, dan ilmu informasi kuantum.
Perjuangan untuk memperoleh universitas ternama dan beasiswa ini tidak mudah. Setelah diwisuda pada bulan Februari tahun 2022 lalu, Athi’ berjuang belajar IELTS selama satu semester untuk memperoleh sertifikasi Bahasa Inggris agar bisa berangkat pada semester gugur (fall semester) di bulan September tahun 2022. Target ini berhasil diraihnya karena dalam waktu enam bulan tersebut, Athi’ berhasil memperoleh skor IELTS 6.5.
Athi’ mengucapkan terima kasih kepada dosen, tenaga pendidik, birokrasi, dan civitas akademika yang telah memfasilitasinya untuk mengikuti kegiatan-kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Selain itu, ia juga mengucapkan terima kasih kepada Puspresnas. “Terima kasih Puspresnas telah menyelenggarakan beragam ajang talenta. Darinya, kami mahasiswa dan pelajar Indonesia memiliki kesempatan untuk menyalurkan potensi diri dan gagasan guna menyumbang prestasi dan kabar baik bagi Indonesia,” ujar Athi’.
Athi’ juga menyampaikan pesan untuk fokus mengembangkan diri dan berlatih. “Mengikuti lomba adalah salah satu jalan lain di luar kuliah untuk menerapkan ilmu dari kampus dan hasilnya bisa dikonversi macam-macam di kampus, bakal untung banyak,” tegas Athi’.
Baca juga :
Beasiswa Ajinomoto 2024 untuk Kuliah di Jepang, Gratis Biaya Kuliah Hingga Tiket Penerbangan
Penerima Beasiswa Indonesia Maju Program Persiapan S1 Luar Negeri Angkatan 3 Resmi Diumumkan
Hungaria Tawarkan Beasiswa Kunjungan Studi S2 dan S3, Ini Syarat Lengkapnya
25 Kampus Terbaik di Indonesia Versi THE WUR 2023, Ada Enam Kampus Swasta
Kemenkominfo Buka Beasiswa S2 Dalam Negeri Khusus ASN, Cek Syarat Lengkapnya
Kemendikbudristek Tawarkan Beasiswa Magister dari The Lee Kuan Yew School of Public Policy Singapura
Kemdikbudristek dan LPDP Luncurkan Beasiswa untuk Guru Pendidikan Khusus
Ikuti informasi penting dari kampus.republika.co.id. Silakan memberi masukan, kritik, dan saran melalui e-mail : kampus.republika